Profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, Pati TNI Tak Terima Pernyataan Effendi Simbolon
Inilah profil Mayjen Muhammad Saleh Mustafa, perwira tinggi TNI yang tak terima dengan pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015)
Pasis Sesko TNI (2015—2016)
Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan (2016)
Danrem 132/Tadulako (2016—2017)[3]
Wadan Pussenif Kodiklat TNI-AD (2017—2019)[4]
Kasdam Jayakarta[5] (2019—2021)
Kaskogabwilhan II (2021—2022)
Pangdam XVII/Cenderawasih (2022—Sekarang)
Pangdam Kecewa
Kompas.com menuliskan, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Majen Muhammad Saleh Mustafa menyayangkan pernyataan anggota Komisi I Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Panglima perang TNI AD untuk wilayah Papua ini menegaskan bahwa tak ada sifat gerombolan dari TNI karena institusi militer seperti TNI merupakan organisasi yang menjiwai dan dijiwai rakyat.
“Terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas, bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu azas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal pada Bapak Panglima TNI," tegas Mustafa dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Senin (12/9/2022).
Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan bahwa dalam hal pembinaan, prajurit loyal kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Ia menegaskan moril dan soliditas prajurit saat ini kuat dan tetap terjaga.