TNI AL Kerahkan Satuan Siber Dispamsanal Antisipasi Kebocoran Data di Angkatan Laut
KSAL Yudo Margono mengerahkan Satuan Siber TNI AL untuk melakukan langkah antisipasi terkait isu kebocoran data yang muncul beberapa hari ini.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan Satuan Siber TNI AL untuk melakukan langkah antisipasi terkait isu kebocoran data yang muncul beberapa hari terakhir.
Satuan tersebut berada di jajaran Dinas Pengamanan dan Persandian Angkatan Laut (Dispamsanal).
Hal tersebut disampaikan Yudo Margono usai memimpin upacara HUT Ke-77 TNI AL di Dermaga Sunda Mako Koarmada RI Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (12/9/2022).
"Kita punya Sat Siber ya yang untuk mengantisipasi kebocoran data yang ada di Angkatan Laut. Tentunya dengan isu kemarin yang terjadi kebocoran itu, kita langsung antisipatif lah dengan itu. Sat Siber di bawahnya Dispamsanal yang sekarang ini ada langsung kita gerakkan untuk antisipasi itu," kata Yudo.
Baca juga: Marak Kebocoran Data, Pakar IT Tekankan Pentingnya Benteng Nasional Berupa Internet Mandiri
Diberitakan sebelumnya, adanya dugaan kebocoran data yang diklaim berasal dari KPU RI oleh anggota forum Breached, Bjorka.
Mereka mengaku punya data 105.003.428 penduduk, meliputi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia. Data tersebut disimpan dalam file berukuran 20 GB atau 4 GB setelah dikompres.
Bahkan, untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data secara gratis.
Selain itu, Hacker Brjorka pada Jumat (9/9/2022) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen. Data-data tersebut dirampas per September 2022.
Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.
Baca juga: Data Negara Dibocorin Bjorka, BSSN Minta Masyarakat Tenang dan KPU Tingkatkan Keamanan Data Pemilih
Bjorka menyebut data yang baru saja ia unggah akan berguna untuk jurnalis dan organisasi masyarakat yang ingin mengetahui dengan siapa Presiden berinteraksi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.