Saat Megawati Salam Saranghaeyo ala Korea
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri tak mau ketinggalan informasi maupun tren yang ada.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri tak mau ketinggalan informasi maupun tren yang ada.
Termasuk dengan love sign ala Korea yang dikenal dengan salam Saranghaeyo.
Presiden Kelima RI itu, juga menunjukkan kebolehannya salam saranghaeyo yang dalam bahasa Indonesia artinya 'aku cinta kamu'.
Saat itu, Rabu (14/9/2022), Presiden Jeju National University (JNU) Kim Eel Hwan baru saja selesai menandatangani nota kesepakatan (MoU). Yakni antara JNU dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Ibaratkan Korsel dan Korut Sebagai Keluarga, Ini Alasannya
Usai acara yang dilakukan di kampus JNU, sesi foto bersama dilakukan. Megawati yang hadir menyaksikan penandatanganan itu, tentu turut berfoto.
Selain Megawati, hadir Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistyanto, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri.
Dan usai berbagai gaya formal dilakukan, Mr. Kim mengajak untuk berfoto ala saranghaeyo.
Dalam siaran persnya, Megawati terlihat menyanggupi permintaan untuk melakukan 'love sign' dengan dua jarinya.
Adapun love sign sendiri menjadi kekhasan dari negara Korea Selatan dan menjadi populer di dunia.
Hal ini karena sejumlah drama Korea dan para artis negeri Ginseng itu pun turut mempopulerkannya.
Selain melakukan love sign, Megawati juga menyanggupi untuk mengucapkan kalimat 'saranghaeyo' yang berarti ‘aku mencintaimu’ dalam bahasa Korea.
Tak hanya sekali itu saja. Saat acara penandatanganan selesai, empat orang mahasiswi JNU asal Indonesia sudah menunggu Megawati.
Mereka ingin berfoto bersama sang Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.