Pakar Keamanan Siber Ragu Hacker Bjorka Berdomisili di Indonesia, Ini Alasannya
Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya meyakini hacker Bjorka tak mungkin berdomisili di Indonesia.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya meyakini hacker Bjorka tak mungkin berada di tanah air.
Sebab, jika berada di Indonesia ia menilai hacker tersebut akan lebih mudah untuk dilacak dan risikonya cukup tinggi.
"Saya bilang, kalau dia berdomisili di Indonesia agak bodoh."
"Dia akan mudah diidentifikasi. Kalau dia enggak bodoh dia tidak mungkin berdomisili di Indonesia," kata Alfons dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat (16/9/2022).
Menurut Alfons, secara logika pun sudah sulit dicerna jika Bjorka benar-benar orang Indonesia.
Menurutnya, Bjorka sudah bertindak ceroboh jika dirinya berdomisili di Indonesia.
Diwartakan Tribunnews sebelumya, pada awal September 2022, di situs peretas muncul akun Bjorka yang menjual data berisi 1,5 miliar data registrasi SIM card atau kartu SIM seluler.
Akun Bjorka mengklaim bahwa data yang dijual berasal dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Pada awalnya Bjorka mencari keuntungan finansial," kata Alfons Tanujaya di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (14/9/2022).
"Lalu memang dia mengikuti isu-isu Indonesia, kemungkinannya banyak. Bjorka memang ikuti isu itu atau dari followers (pengikut) dia yang memberikan informasi," lanjutnya.
Baca juga: Jenis-jenis Kejahatan Siber: Peretasan, Penipuan, Pencurian Identitas, hingga Pelanggaran Privasi
Menurut Alfons, ada kemungkinan rekening hasil penjualan data hasil retasan itu dijual kepada pihak lain.
"Jadi jangan mudah terlena dan ditipu kenyataan bahwa ini harus satu orang atau apa," tuturnya.
Menurut Alfons ada banyak kemungkinan terkait peretas dibalik nama Bjorka itu.
"Kemungkinan ini cukup banyak, tetapi saya cukup salut kalau memang dari pemerintah bisa mengidentifikasi, bisa menangkap Bjorka, akan terang-benderang, motifnya juga sudah jelas," jelasnya.
Pemerintah Kantongi Identitas Bjorka
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim pemerintah telah mengantongi identitas dari peretas Bjorka.
Tak hanya mengantongi identitas, Mahfud juga mengklaim pemerintah telah mengetahui keberadaan Bjorka.
Meski demikian, Mahfud mengatakan identitas hacker tersebut belum bisa diungkap ke publik.
"Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan."
"Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud, Rabu (14/9/2022) dikutip dari Kompas.com.
Lanjut Mahfud mengatakan, motif dari hacker Bjroka pun juga sudah diketahui.
Baca juga: Telusuri Latar Belakang Hacker Bjorka, BSSN: Kami Koordinasi dengan Bareskrim Polri
Menurut Mahfud MD motif dari aksi Bjorka tersebut diketahui beragam.
"Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya," ungkap Mahfud.
Melihat motif tersebut, Mahfud pun menyatakan, serangan siber yang dilakukan Bjorka tidaklah membahayakan.
"Sehingga juga ya motif-motif kayak begitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," ucap Mahfud.
Selain itu, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kepala BIN, Kapolri, Kepala BSSN, dan Menkominfo, Bjorka tidak memiliki keahlian membobol data yang begitu mumpuni.
Menurut Mahfud, Bjorka hanya ingin memberitahu pemerintah untuk berhati-hati.
"Bahkan kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Arif Fajar Nasucha)(Kompas.com/Achmad N)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.