Jangan Sampai Polarisasi Terulang, Pengamat Sebut Pemilu 2024 Harus Lebih dari Dua Pasangan
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan sudah seharusnya lebih dari dua pasangan calon presiden yang maju dalam Pemilu 2024 mendatang.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christin Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan sudah seharusnya lebih dari dua pasangan calon presiden yang maju dalam Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini agar tidak lagi terjadi polarisasi dalam masyarakat seperti pada Pemilu 2019 lalu.
Pandangan ini merupakan respon Ujang terhadap pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait adanya kecurangan pada Pemilu 2024 mendatang.
Diketahui, dalam Rapimnas Partai Demokrat SBY mengatakan ia mendapat informasi ihwal Pilpres 2024 yang konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dikehendaki pihak tertentu.
“Melihat kontruksi kita di masyarakat majemuk yang hetergoen, lalu agar menghilangkan polarisasi juga agar banyak pilihan capres cawapres, maka peluang untuk membuka tiga, empat capres cawapres itu harus dibuka,” ujar Ujang kepada Tribunnews, Minggu (18/9/2022).
“Jangan sampai dua pasang, itu jelas akan mengulang 2019 di mana kita tahu residunya, sakit hati, luka tentang pertarungan 2019 lalu belum kering,” tambah Ujang.
Lebih lanjut, Ujang masih melihat ada kemungkinan kecurangan dalam pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan: Daripada Menciptakan Kegaduhan Politik, Pak SBY Lebih Baik Tempuh Jalur Hukum
Oleh sebab itu ia juga mengingakan agar banyak elemen terus mengawal pesta demokrasi nanti berjalan jujur dan kecurangan yang ada banyak diminimalisiri.
“Pemilu kita memungkinkan pemilu yang bisa curang. Dan saya melihat bisa jadi 2024 akan ada kecurangan-kecurangan itu. Tapi kita sebaga rakyat harus mengawal untuk agar pesta demokrasi nanti berjalan jujur, adil, bebas, dan rahasia. Kecurangan-kecurangan harus dimiinimalisir," kata Ujang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.