Akibat Masalah Birokrasi, Serikat Petani Indonesia Ingin Reforma Agraria Langsung Diatur Presiden
Serikat Petani Indonesia menganggap pelaksanaan hal tersebut tidak optimal lantaran terhambat birokrasi yang ada.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruli Ardiansyah, Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) merasa Presiden Jokowi harus turun langsung menangani reforma agraria.
Pasalnya, ia menganggap pelaksanaan hal tersebut tidak optimal lantaran terhambat birokrasi yang ada.
"Hambatan terbesar ada di birokrasi. Mulai dari menteri, bupati, gubernur, sampai ke tingkat bawah" kata Ruli di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Buruh dan Tani Kompak Menolak Kenaikan Harga BBM
Ruli menyebut pejabat di level-level tersebut tidak setuju dengan reforma agraria.
Maka dari itu, ia meminta Jokowi yang langsung mengatur perealisasian reforma agraria.
"Reforma agraria harus dipimpin langsung oleh presiden. Karena ini adalah lintas kementerian, lembaga, dan juga yang di tingkat daerah. Seperti gubernur, bupati, maupun kepala desa," ujar Ruli.
Baca juga: Gelar Aksi di Patung Kuda, Serikat Petani: Kita Banyak Alami Kriminalisasi dan Penggusuran
SPI sendiri mengadakan aksi ini bersama Partai Buruh.
Mereka menuntut ditepatinya reforma agraria secara penuh, yaitu pendistribusian tanah sebesar sembilan juta hektar yang dijanjikan pemerintah.
Tak hanya itu, mereka juga menuntut penurunan BBM (Bahan Bakar Minyak).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.