Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2023 Kemungkinan Mengalami Penyesuaian
Hilman Latief mengatakan kemungkinan ada penyesuaian biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 mendatang.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan kemungkinan ada penyesuaian biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 mendatang.
Bipih adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan ibadah haji.
Tahun 2022, Bipih yang dibayarkan jemaah hanya Rp 39,8 juta dari total biaya haji Rp 98 juta.
"Tahun depan, kemungkinan akan ada pembiayaan yang proporsional. Kita harus menjaga keberlangsungan jemaah haji yang akan berangkat dengan mengawal keuangan jemaah," ujar Hilman Latief melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Lebih Aman dan Terjamin, Begini Cara Membuka Tabungan Haji di Bank
Hilman menyinggung soal pentingnya jemaah memahami konsep istitha'ah (kemampuan) yang menjadi syarat haji.
Menurutnya, konsep itu mencakup kemampuan secara fisik (kesehatan) dan juga material (biaya haji). Kewajiban haji diperuntukkan bagi mereka yang istitha'ah.
"Jemaah harus lebih diberikan pemahaman terkait istitha'ah, termasuk aspek biaya," tutur Hilman.
Jumlah kuota haji tahun ini yang hanya berkisar 50 persen kata Hilman, membuat masa tunggu jemaah di DKI Jakarta mencapai 56 tahun.
Dia berharap tahun 2023 mendatang kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kembali normal.
"Semoga tahun depan kuota dapat kembali normal sehingga waktu tunggu DKI dapat lebih singkat," ujar Hilman.