BNPT Siapkan Lahan 7 Hektare untuk Sarana Integrasi Mitra Deradikalisasi dan Masyarakat
BNPT kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Morowali meresmikan Kawasan Terpadu Nusantara seluas 7 hektare untuk sarana integrasi mitra deradikalisasi
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Morowali meresmikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) seluas 7 hektare di Desa Bahoea Reko-Reko, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (27/9/2022).
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar berharap kawasan ini bisa menjadi sarana untuk mengintegrasikan mitra deradikalisasi dan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan.
"Dengan berbasiskan program pembangunan kesejahterahan, KTN diharapkan bisa menjadi sarana untuk mengintegrasikan antara mitra deradikalisasi dan masyarakat. Jadi ini bukan milik BNPT, tetapi ini adalah milik masyarakat. Kami hanya sebagai fasilitator," ujar Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).
Peresmian KTN Morowali ini secara simbolis diawali dengan penanaman jagung.
Baca juga: BNPT-KNPI Teken Kerja Sama Tanggulangi Gerakan Terorisme dan Radikalisme pada Generasi Muda
Boy Rafli mengatakan program pertanian dan peternakan akan menjadi fokus pembangunan diharapkan dapat menjadi tempat asimilasi antara mitra deradikalisasi dengan warga sekitar dalam memanfaatkan lahan.
"Ini adalah wujud dari proses reintegrasi sosial. Maka dari itu BNPT mengembangkan strategi pentahelix atau multipihak agar bersama-sama menyejahterakan mitra deradikalisasi dan juga masyarakat sekitar," kata Boy.
Sementara itu, Bupati Morowali, Taslim mengatakan, Pemerintah Daerah Morowali sangat mendukung kegiatan KTN di Kabupaten Morowali.
Baca juga: BNPT Penuhi Undangan PBB, Kebijakan Bagi Korban Terorisme Disebut Dapat Pengakuan
Taslim melihat sisi positif dalam rangka menyediakan lahan agar membangun keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan ketersediaan pangan guna mendukung kebutuhan industri.
"Tentu dengan kita mengembangkan seluruh potensi sumber daya alam kita terutama pertanian akan memberikan kontribusi besar kepada masyarakat kami, untuk menyiapkan kebutuhan pangan di beberapa kawasan industri di Morowali," katanya.
Dirinya juga berharap hasil pertanian dari program KTN ini mampu menjangkau desa-desa lain untuk mendukung ketahanan pangan Morowali.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPT menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BNPT yang diwakili Sekretaris Utama Mayjen TNI Dedi Sambowo dan Pemerintah Kabupaten Morowali diwakili oleh Bupati Morowali.
Selain Kepala BNPT, peresmian KTN Morowali juga dihadiri oleh Bupati Morowali, Direktur Jendral Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pelaksana harian (Plh) Satuan Tugas Daerah Sinergisitas Sulawesi Tengah, yang mewakili Rektor Universitas Tadulako serta 10 perwakilan mitra deradikalisasi.
Baca juga: Baitul Muslimin Indonesia Apresiasi Strategi Pentahelix BNPT
Secara umum, program KTN memiliki 3 pendekatan yaitu Edukasi, Ekonomi dan Pariwisata.
Dalam pemilihan lokasi, KTN berada di kawasan wisata yang berkaitan dengan alam dan dikelola secara langsung oleh mitra deradikalisasi.
Selain membantu perekonomian mitra deradikalisasi, program ini juga membantu memajukan ekonomi kreatif masyarakat sekitar kawasan KTN.
Sebelumnya BNPT bersama Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah telah meresmikan KTN di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur; di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.