PDIP Minta Polisi Tangkap Pembuat Video Hoaks Rumah Hasto Digeledah KPK
Kuasa Hukum PDIP Yanuar P Wasesa menegaskan sejauh ini pihaknya telah membuat laporan ke Bareskrim Polri.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meyakini penyebaran video hoaks perihal penggeledahan di rumahnya oleh KPK merupakan upaya politik.
Dengan begitu, menurut Hasto, perlu adanya penegakan hukum sebab video tersebut merupakan bentuk fitnah untuk dirinya maupun kepada partai.
"Itu ada tujuan politik. Jadi biar hukum yang dikedepankan," kata Hasto saat dikonfirmasi, Kamis (29/9/2022).
Menyikapi hal itu, Kuasa Hukum PDIP Yanuar P Wasesa menegaskan sejauh ini pihaknya telah membuat laporan ke Bareskrim Polri.
Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Laporkan Video Hoaks Soal KPK Geledah Rumahnya ke Kabareskrim Polri
Sebagai tindak lanjut atas laporan itu maka PDIP, kata Yanuar, berharap agar pihak kepolisian bisa segera menangkap seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan serta penyebaran video hoaks tersebut.
"Kami berharap para pelakunya dapat segera ditangkap dan selanjutnya dilakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku pembuat video hoaks tersebut," kata Yanuar.
Senada dengan Hasto, Yanuar juga menyatakan kalau pembuatan dan penyeberan video hoaks itu ada kaitannya dengan urusan politik.
Oleh karenanya, kata dia, yang menjadi korban dari penyebaran video itu bukan hanya pribadi Hasto Kristiyanto melainkan juga partai.
"Korbannya partai ya, dalam hal ini PDI Perjuangan. Ini tidak lepas dari urusan politik pembuatan video hoaks itu," tukas dia.
Kronologis Kejadian
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan video yang viral soal adanya kegiatan penggeledahan di rumahnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan hoaks.
Bahkan kata Hasto, kini pihaknya telah melaporkan perihal video hoaks tersebut ke kepolisian.
"Video itu hoax. Sudah dilaporkan ke Polisi," kata Hasto saat dikonfirmasi Tribunnews, Rabu (28/9/2022).