7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S
Peristiwa G30S menewaskan tujuh korban yang merupakan para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat AD dan disebut Pahlawan Revolusi.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati

Pada peristiwa pemberontakan G30S yang terjadi pada 1 Oktober 1965, Ahmad Yani tewas.
2. Letjen Suprapto

Letjen Suprapto lahir pada 20 Juni 1920.
Letjen Suprapto pernah menempuh pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung.
Akan tetapi, pendaratan Jepang di Indonesia membuat Letjen Suprapto harus berhenti melanjutkan pendidikannya.
Letjen Suprapto dikenal aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap pada awal Kemerdekaan Indonesia.
Kemudian di Purwokerto, Letjen Suprapto mengikuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Tidak hanya itu, Letjen Suprapto juga ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Kariernya di militer terus mengalami peningkatan.
Akan tetapi, Suprapto menolak saat PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima.
Kemudian Letjen Suprapto dan beberapa petinggi TNI AD menjadi korban pemberontakan G30S.
Jasad Letjen Suprapto kemudian ditemukan di Lubang Buaya.
Setelah jasadnya ditemukan, Letjen Suprapto kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
3. Letjen MT Haryono
