Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S

Peristiwa G30S menewaskan tujuh korban yang merupakan para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat AD dan disebut Pahlawan Revolusi.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S
Istimewa/ TribunJogja
Peristiwa G30S menewaskan tujuh korban yang merupakan para petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat AD dan disebut Pahlawan Revolusi. 

S Parman juga merupakan salah satu petinggi TNI AD di masa Orde Lama.

S Parman lahir pada 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah.

S Parman menempuh pendidikan di bidang intelijen.

Kemudian untuk mempedalam ilmu intelijen, S Parman pernah dikirim pada Kenpei Kasya Butai.

Lalu untuk memperkuat militer Tanah Air setelah proklamasi kemerdekaan, S Parman mengabdi kepada Indonesia.

Saat itu, S Parman dikenal memiliki banyak pengalaman di bidang intelijen.

Sehingga pengalamannya tersebut sangan membantu TNI pada saat itu.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, S Parman mengetahui beberapa rencana PKI.

Rencana PKI saat itu adalah ingin membentuk angkatan kelima.

Akan tetapi, S Parman diculik dan gugur dengan para jenderal lainnya pada 1 Oktober 1965.

5. Mayjen DI Panjaitan

Potret Mayjen D. I. Panjaitan, pahlawan revolusi yang gugur dalam pemberontakan G30S
Potret Mayjen D. I. Panjaitan, pahlawan revolusi yang gugur dalam pemberontakan G30S (manado.tribunnews.com)

DI Panjaitan memiliki nama lengkap Donald Ignatius Panjaitan.

DI Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli pada 9 Juni 1925.

Kemudian DI Panjaitan mengikuti pendidikan militer Gyugun di masa pendudukan Jepang.

Mulai dari itu hingga proklamasi kemerdekaan, DI Panjaitan ditempatkan di Pekanbaru.

DI Panjaitan kemudian bergabung untuk membentuk TKR setelah Indonesia merdeka.

DI Panjaitan memiliki untuk melanjutkan karirnya di bidang Militer.

Lalu DI Panjaitan diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Tidak hanya itu, DI Panjaitan juga mendapat tugas untuk belajar di Amerika Serikat.

Akan tetapi saat peristiwa pemberontakan PKI di tahun 1965, DI Panjaitan gugur bersama para jenderal lainnya.

6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

Potret pahlawan revolusi Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Potret pahlawan revolusi Mayjen Sutoyo Siswomiharjo (manado.tribunnews.com)

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1922.

Kemudian Sutoyo Siswomiharjo menempuh pendidikan di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta pada masa pendudukan Jepang.

Setelah itu, Sutoyo Siswomiharjo menjadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten di Purworejo.

Setelah Indonesia Merdeka, Sutoyo Siswomiharjo bergabung dengan TKR bagian Kepolisian dan akhirnya menjadi anggota Korps Polisi Militer.

Lalu Sutoyo Siswomiharjo diangkat menjadi ajudan Kolonel Gatot Subroto.

Kemudian Sutoyo Siswomiharjo menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi Resimen II Polisi Tentara di Purworejo.

Sutoyo Siswomiharjo kemudian mendapat tugas sebagai Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat pada tahun 1961.

Namun karena menantang rencana PKI, Sutoyo Siswomiharjo tewasa saat peristiwa pemberontakan G30S.

7. Kapten Pierre Tendean

Pierre Tendean
Pierre Tendean (Istimewa)

Pierre Tendean lahir di Jakarta pada 21 Februari 1939.

Pierre Tendean menempuh pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik.

Kemudian ia selesai pada tahun 1962.

Setelah itu, Pierre Tendean menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Pierre Tendean mendapatkan tugas untuk menyusup ke daerah Malaysia ketika sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.

Kemudian Pierre Tendean diangkat sebagai ajudan Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/ Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Nasution pada April 1965.

Pierre Tendean ditangkap oleh kelompok G30S pada saat ia melaksanakan tugas.

Saat A. H Nasution berhasil melarikan dini, Pierre Tendean mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi AH Nasution.

Sehingga ia memutuskan untuk mengaku sebagai AH Nasution.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas