Riwayat DN Aidit, Dieksekusi Mati Pasca-Tragedi G30S 1965
Riwayat DN Aidit, aktivis Komunis dengan paham Marxis hingga jadi Ketua PKI yang dieksekusi mati pada 1966. Jasad dan makam DN Aidit tidak diketahui.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
DN Aidit kemudian mengganti kiblat PKI dari komunis Rusia menjadi RRT.
Baca juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Berawal dari Peristiwa G30S
PKI jadi Partai Komunis ketiga terbesar di dunia
Di bawah kepemimpinannya, DN Aidit membiarkan PKI berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan.
Sebagai dukungannya terhadap Soekarno, ia berhasil menjadi menjadi Sekjen PKI hingga Ketua PKI.
Di bawah kepemimpinann DN Aidit, PKI menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan RRT.
DN Aidit mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Lekra.
Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia.
Sepuluh tahun kemudian, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik Islam dan militer.
Terseretnya PKI dalam tragedi G30S 1965
Pada tahun 1965, PKI menjadi partai politik terbesar di Indonesia.
PKI menjadi semakin berani dalam memperlihatkan kecenderungannya terhadap kekuasaan.
Pada tanggal 30 September 1965, terjadi tragedi nasional yang dimulai di Jakarta dengan penculikan dan pembunuhan enam jenderal Angkatan Darat dan seorang kapten.
Peristiwa ini lebih dikenal sebagai Peristiwa G30S.
Pemerintah Orde Baru di bawah Jenderal Soeharto mengeluarkan versi resmi yang menyebut PKI adalah pelaku G30S.
Baca juga: Tujuan G30S 1965, Upaya Kudeta dan Gugurnya 10 Pahlawan Revolusi di Jakarta dan Yogyakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.