Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Turunkan Tim DVI Percepat Identifikasi Korban Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan

Mabes Polri mengerahkan tim DVI untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia dalam kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polri Turunkan Tim DVI Percepat Identifikasi Korban Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan
Kompas.com/Adhyasta Dirgantara
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan Mabes Polri menurunkan tim DVI untuk mempercepat identifikasi korban meninggal dunia dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengerahkan tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia dalam kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Diketahui dalam insiden tersebut puluhan pendukung Arema FC atau Aremania tewas.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan pengerahan tim DVI Mabes Polri ini bertujuan untuk mempercepat proses identifikasi korban meninggal.

Nantinya, tim DVI dari Mabes Polri yang dikerahkan itu selanjutnya akan berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jawa Timur.

"Terkait dengan kasus yang di Malang saat ini Mabes polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jawa Timur dan rumah sakit setempat guna mempercepat terlaksananya identifikasi korban," kata Nurul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/10/2022).

Nurul menjelaskan, untuk saat ini Polri masih dalam fokusnya untuk melakukan identifikasi korban meninggal akibat kerusuhan supporter itu.

Baca juga: Buntut Rusuh Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan, Komisi X DPR Desak Kompetisi Liga I Dihentikan

Berita Rekomendasi

Dengan begitu kata dia, belum ada penjelasan mengenai informasi lain perihal kondisi di Malang maupun terhadap penerapan pengamanan saat kejadian.

Kendati demikian, Nurul menyatakan bakal melakukan update jika sudah ada informasi lebih lanjut.

"Bahwa fokus Polri saat ini adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," kata Nurul.

Diketahui, insiden kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, usai pertandingan Liga 1 antara Arema Malang menjamu Persebaya Surabaya.

Baca juga: Manajemen Singo Edan Siap Beri Santunan pada Korban Tragedi Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya

Berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, kerusuhan itu terjadi usai Aremania tidak terima kekalahan tim kesayangannya atas Persebaya Surabaya.

Hasil pertandingan yang berlangsung Sabtu (1/10/2022) malam itu, Arema FC ditekuk Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

"Supporter Arema tidak menerima timnya kalah di kandang (Stadion Kanjuruhan, red)," kata Nico saat konferensi pers.

Akibatnya, para penonton yang berada di beberapa bagian tribun stadion turun ke lapangan untuk mencari para pemain dan official untuk menjelaskan kenapa timnya bisa kalah.

Baca juga: Komisi X DPR Soroti Tindakan Represif Aparat Keamanan dalam Tragedi Laga Arema vs Persebaya

Menyikapi itu, pihak pemahaman kata Nico melakukan penjagaan.

Akan tetapi, jumlah supporter yang turun ke lapangan stadion kata dia semakin banyak dan kericuhan tak terhindarkan.

Alhasil pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan membuat para supporter sempat berhamburan sehingga banyak dari mereka yang terinjak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas