Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL AKBP Ferli Hidayat, Kapolres Malang yang Didesak Mundur oleh IPW Imbas Insiden di Kanjuruhan

Simak profil Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang didesak mundur oleh Indonesia Police Watch (IPW), imbas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in PROFIL AKBP Ferli Hidayat, Kapolres Malang yang Didesak Mundur oleh IPW Imbas Insiden di Kanjuruhan
Kolase Tribunnews.com
Foto Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat - Simak profil Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang didesak mundur oleh Indonesia Police Watch (IPW). 

Tahun 2022: Ajun Komisaris Besar Polisi

Diketahui, sosok AKBP Ferli Hidayat memang telah mendapat banyak Tanda Penghormatan dan penghargaan yang telah didapatnya.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa tanda kehormatan dan penghargaan yang telah didapatnya di antaranya:

- Satyalancana Kebaktian Sosial

- Satyalancana Operasi Kepolisian

- Satyalancana Jana Utama

- Satyalancana Karya Bhakti

Berita Rekomendasi

- Satyalancana Ksatria Bhayangkara

- Satyalancana Pengabdian XVI Tahun

- Satyalancana Pengabdian VIII Tahun

Reaksi IPW terhadap AKBP Ferli Hidayat atas Kericuhan di Stadion Kanjuruhan

Dikutip dari laman kompas.tv, pengumuman tewasnya ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Menanggapi hal tersebut, IPW mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI.

Tujuannya sebagai bahan evaluasi harkamtibmas.

"Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya," tulis Sugeng Teguh Santoso selaku Ketua IPW kepada Kompas.Tv.

Sugeng juga meminta agar Kapolri memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya.

Diketahui, tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.

Alhasil, personel kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton.

Pihak keamanan secara membabi buta menembakkan gas air mata sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan.

Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan.

Hal itu timbulkan banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(kompas.tv/Kiki Luqman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas