Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Panpel Tolak Usul Aparat Geser Laga Arema vs Persebaya Sore Hari
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menyisakan duka mendalam setelah terjadinya kerusuhan usai pertandingan di stadion Kanjuruhan Malang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.CON, JAKARTA - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menyisakan duka mendalam setelah terjadinya kerusuhan usai pertandingan di stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/9/2022) malam.
Lebih dari 100 meninggal akibat kerusuhan tersebut yang diduga karena sesak nafas.
Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa aparat keamanan sebenarnya sudah melakukan antisipasi sebelum pertandingan digelar.
Di antaranya dengan mengusulkan agar pertandingan digeser ke sore hari.
“Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam),” kata Mahfud MD dalam akun instagramnya, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, aparat keamanan juga meminta agar jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
Baca juga: Ridwal Kamil Soroti Soal Rating TV Laga Arema vs Persebaya, Panpel Sudah Ajukan Perubahan Jadwal
Tapi usul-usul itu tidak dilakukan Panitia Pelaksana pertandingan.
“Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” katanya.
Mahfud MD menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan tersebut bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema.
Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton.
“Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” katanya
Pemerintah kata Mahfud MD telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu.
Baca juga: Buntut Rusuh Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan, Komisi X DPR Desak Kompetisi Liga I Dihentikan
Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini menurutnya kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.