Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi, Tembakan Gas Air Mata untuk Halau Suporter Kejar Pemain
Kepolisian mengungkap awal mula tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Editor: Adi Suhendi
![Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi, Tembakan Gas Air Mata untuk Halau Suporter Kejar Pemain](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ricuh-suporter-arema-fc.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian mengungkap awal mula tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan pertandingan awalnya berjalan lancar dan aman hingga 90 menit wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.
Namun kata dia situasi berubah saat ada beberapa penonton dari arah tribun merangsek masuk ke dalam lapangan dengan cara melompati pagar pembatas stadion.
Mereka lalu mengerubuti para pemain Arema FC dan petugas kepolisian berusaha melakukan penghalauan.
Jumlah penonton yang masuk ke lapangan kemudian semakin banyak dan mencapai ribuan.
Baca juga: Ketum PSSI Beri Hukuman Arema FC Tak Bisa Gunakan Stadion Kanjuruhan di Sisa Liga 1 2022
"Aparat sempat mencegah, karena mereka mengerubuti pemain Arema FC lalu dihalangi petugas," kata Kapolres, Minggu (2/10/2022).
Tidak hanya itu, lanjut Kapolres, suasana semakin tidak kondusif, ribuan penonton yang berada di tribun kemudian berusaha merangsek keluar stadion berebutan di beberapa pintu keluar.
"Kemudian ada yang mau keluar stadion berebutan keluar stadion berdesak-desakan dan terinjak-injak," kata Kapolres.
Baca juga: Anak Jadi Korban Tragedi Arema vs Persebaya, Awalnya Sugianto Berat Beri Izin Anaknya ke Stadion
Kapolres menjelaskan dari keterangan panitia pelaksana pertandingan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan ada 42 ribu penonton yang hadir.
"Ada kurang lebih 42 ribu penonton yang hadir," ujar Kapolres.
Dalam video kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang sempat terlihat semburan gas air mata yang pekat dan membuat ribuan orang di tribun penonton kalang kabut tunggang langgang lari ke sana ke mari.
Baca juga: Cerita Keluarga Pasutri di Malang Korban saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya
Hal itu kemudian yang dianggap menjadi pemicu banyaknya korban tewas karena semua hendak menyelamatkan diri dari serangan gas air mata menuju keluar stadion.
Alasan polisi gunakan gas air mata
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.