Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menko PMK Jenguk Korban Kerusuhan Kanjuruhan di RS: 'Peristiwa Ini Tak Boleh Terulang Lagi'

Muhadjir Effendy menjenguk korban yang dirawat di RS Kepanjen dan RS Syaiful Anwar, Malang. Dia mengatakan peristiwa ini tak boleh terulang lagi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menko PMK Jenguk Korban Kerusuhan Kanjuruhan di RS: 'Peristiwa Ini Tak Boleh Terulang Lagi'
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjenguk korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RS Kepanjen dan RS Syaiful Anwar, Malang, Minggu (2/10/2022). Muhadjir Effendy mengatakan peristiwa ini tak boleh terulang lagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyesalkan adanya tragedi Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

"Saya mengucapkan bela sungkawa, dan turut prihatin, menyesalkan kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Sejumlah Anak Jadi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, KPAI Soroti Penggunaan Gas Air Mata

Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir saat menjenguk korban yang dirawat di RS Kepanjen dan RS Syaiful Anwar, Malang, Minggu (2/10/2022).

Muhadjir mengatakan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali.

Seluruh pemangku kepentingan sepakbola, kata Muhadjir, harus duduk bersama melakukan evaluasi total secara transparan hingga menemukan solusi.

"Dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," tutur Muhadjir.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga Derby Jawa Timur pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya, masuk ke lapangan seusai laga.

Pihak kepolisian lalu melepas gas air mata, kemudian para penonton berdesak-desakan keluar yang berakhir menjadi Tragedi Kanjuruhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas