Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Dalami Perencanaan Pengamanan Sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan

Komnas HAM tengah mendalami terkait perencanaan pengamanan sebelum terjadi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Komnas HAM Dalami Perencanaan Pengamanan Sebelum Tragedi Stadion Kanjuruhan
SURYA/PURWANTO
Penampakan pintu tribun 13 Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Sejumlah saksi mata mengatakan, pintu tribun ini menjadi saksi bisu banyaknya korban suporter Aremania yang meninggal dunia usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mendalami terkait perencanaan pengamanan sebelum terjadi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Anam mengatakan hal tersebut menjadi bagian yang sangat penting.

"Kalau ada pertanyaan, kenapa sih gas air mata masuk dalam stadion padahal itu melanggar statuta FIFA misalnya. Itu adanya di perencanaan pengamanan," kata Anam di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Rabu (5/10/2022).

Sejumlah hal yang akan didalami, kata Anam, di antaranya adalah terkait seberapa matang perencanaan pengamanan pertandingan Arema VS Persebaya tersebut.

Selain itu, kata dia, juga terkait ada atau tidak ya beiefing, simulasi, atau semacam gladi bersih sehingga personel keamanan perbantuan mengetahui titik-titik krusial dalam pengamanan pertandingan tersebut.

Baca juga: Komnas HAM: Suporter Masuk Ke Stadion Kanjuruhan Karena Ingin Beri Semangat Pemain

"Atau juga mengetahui bagaimana budaya-budaya supporter, khususnya supporter Aremania, yang kalau kita lihat di beberapa ini, yang merangsek ke lapangan itu tidak akan terjadi ricuh seperti yang sekarang ini sampai banyak gas air mata dan sebagainya," kata Anam.

Berita Rekomendasi

"Termasuk ini korelasinya dengan permintaan jam pertandingan yang diminta sore tapi tetap dilaksanakan malam karena ditolak dan lain sebagainya," sambung dia.

Ia mengatakan ke depan, pihaknya juga akan meminta keterangan kepada kepolisian maupun TNI terkait hal tersebut.

"Kita berharap ada informasi, keterangan yang komprehensif, sehingga kita bisa melihat terangnya peristiwa soal perencanaan pengamanan di sana," kata Anam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas