VIDEO PSI Deklarasi Ganjar Capres 2024, Pengamat: Orang Lihatnya Sebagai Reaksi Terhadap NasDem
Ray menjelaskan, deklarasi oleh PSI ditangkap masyarakat sebagai reaksi terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang deklarasikan Anies Baswedan
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut pendeklarasian calon presiden (capres) oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan keputusan paling sembrono.
PSI mendeklarasikan pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid untuk maju dalam pilpres 2024 dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Senin (3/10/2022).
"Kalau ada keputusan, langkah PSI yang sembrono."
"Ini saya kira langkah PSI paling sembrono sepanjang tahun 2022 dengan tiba-tiba deklarasi," ujar Ray kepada Tribunnews, Rabu (5/10/2022).
Ray juga melihat format deklarasi yang dilakukan oleh partai yang erat kaitannya dengan anak muda ini dilakukan hanya secara daring.
Padahal menurutnya proses pendeklarasian haruslah dengan perencanaan matang.
Hal ini tentu guna menghasilkan buntut efek yang bagus.
"Mestinya deklarasi capres dibuat dengan perencanaan yang matang, sehingga efeknya bagus, ini kan kayak dipaksain, dadakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ray menjelaskan, deklarasi oleh PSI ini justru ditangkap masyarakat hanya sebagai reaksi kepada Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang lebih dulu mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Ray juga mempertegas, langkah PSI ini justru menurunkan wibawa pemerintah yang saat ini tengah fokus mengurus tragedi Kanjuruhan.
"Akibatnya apa? Orang melihatnya dia (PSI) reaksi terhadap NasDem."
"Dan lebih penting dari itu ya, menurunkan wibawa pemerintah, karena pemerintah sedang sibuk menangani kasus Kanjuruhan," kata Ray.
Diketahui, PSI mendeklarasikan pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid untuk maju dalam pilpres 2024 dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Senin (3/10/2022).
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai pasangan Ganjar-Yenny merupakan cocok untuk memimpin Indonesia ke depan.
Grace menyebut keputusan tersebut diambil PSI berdasarkan hasil rembuk rakyat sejak beberapa waktu lalu.(*)