Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKKBN Apresiasi Kemenag Dukung Upaya Penurunan Stunting melalui Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin

Kepala BKKBN Dokter Hasto menyebut stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh anak-anak akibat kekurangan asupan gizi. 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
zoom-in BKKBN Apresiasi Kemenag Dukung Upaya Penurunan Stunting melalui Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin
Dok. BKKBN
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam sambutan peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (29/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melibatkan tokoh agama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia melalui bimbingan perkawinan calon pengantin yang dilaksanakan tiga bulan sebelum menikah oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Kepala BKKBN Dokter Hasto menyebut stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh anak-anak akibat kekurangan asupan gizi. 

Adapun dampak yang ditimbulkan akibat stunting yakni tinggi badan yang tidak optimal sehingga badan menjadi lebih pendek, kurang cerdas dan pada usia 40 tahun mudah sakit-sakitan karena metabolisme tubuh yang berbeda.

“Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena kita menghadapi bonus demografi dimana usia-usia produktif harus benar-benar produktif dan berkualitas. Bonus demografi hanya sampai antara 2030-2040 sehingga setelah itu ada aging population, sehingga kalau tidak memanfaatkan generasi yang unggul maka kemudian kita tidak mentransfer bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan,” kata Dokter Hasto dalam gelaran Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah Untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (06/10/2022).

Ia menyebut, keberhasilan bagi sebuah negara bisa diukur melalui Human Capital Index, dimana sebuah negara di katakan maju jika masyarakat mempunyai umur yang panjang, sehat dan produktif.

Hal tersebut menurut Dokter Hasto, tentu merupakan target bersama untuk mewujudkan generasi unggul bebas stunting berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo target stunting 14 persen pada 2024. 

Berita Rekomendasi

BKKBN juga terus melakukan kampanye tiga terlalu, yakni jangan menikah terlalu muda, jangan terlalu tua hamil, dan jangan terlalu sering hamil. 

Selain itu BKKBN juga memiliki aplikasi Elsimil yakni Elektronik Siap Nikah Siap Hamil yang diperuntukan bagi calon pengantin untuk mempersiapkan kehamilan secara baik demi mencegah lahirnya kasus stunting baru. 

Sementara itu Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Kemenag sendiri memberikan dukungan penuh kepada BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting demi terciptanya generasi yang unggul demi kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Pelibatan Pendakwah Untuk Penurunan Stunting di Indonesia

“Kami akan terus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat bersama para Da’i dan Da’iyah. Kita juga terus akan meningkatkan kualitas bimbingan di masyarakat,” kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut juga menegaskan telah melakukan penguatan kepada petugas Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memberikan bimbingan perkawinan dengan memasukan materi stunting kepada calon pengantin

Lebih jauh dia menambahkan, sudah sangat tepat jika pemerintah melibatkan penyuluh agama, Da’i dan Da’iyah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Mereka bisa mengambil peran dalam setiap ceramah, kotbah, tausiah kepada masyarakat agar pemahaman tentang stunting ini bisa lebih mudah dimengerti. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas