Nigeria Lakukan Studi Banding Soal Penyelenggaraan Haji di Indonesia
Indonesia juga jadi contoh atau role model dalam penyelenggaraan ibadah haji oleh negara lain, salah satunya adalah Nigeria.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai negara dengan penduduk mayoritas umat muslim, Indonesia menjadi negara yang mengirimkan jemaah haji terbanyak di dunia.
Sebelum pandemi Covid-19, setiap tahunnya jumlah jemaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji sebanyak 221.000, atau 10 persen dari total kuota jemaah haji dunia.
Indonesia juga jadi contoh atau role model dalam penyelenggaraan ibadah haji oleh negara lain, salah satunya adalah Nigeria.
Sebanyak 22 orang delegasi National Hajj Commission Of Nigeria (NAHCON) dikirim untuk mempelajari tata kelola keuangan dan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
Rombongan delegasi Komisi Haji Nigeria melaksanakan serangkaian kegiatan dimulai dari pengenalan tata kelola keuangan haji yang disampaikan Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu.
Baca juga: BPKH Gelar Konferensi Haji Internasional 2022, Bahas Digitalisasi Ekosistem Haji
"Sejumlah terobosan penting salah satunya pada sistem pemberian Virtual Account kepada jemaah tunggu, sehingga bisa melakukan pengecekan atas uang yang telah disetorkan dan nilai manfaat yang diterima dari tahun ke tahun," kata Anggito dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kementerian Agama yang diterima oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief.
Salah satu topik yang disinggung adalah terkait biaya Masyair yang dikenakan oleh pemerintah Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Baca juga: BPKH Nilai Penelitian Pengalokasian Dana Haji Bisa Jadi Referensi Lembaga Sejenis
Delegasi Komisi Haji Nigeria mendapat penjelasan oleh Kementerian Agama mulai dari sistem pendaftaran haji, kesiapan akomodasi, penyediaan embarkasi dan pemandu jemaah dan fasilitas kesehatan yang selalu siaga.
"Nigeria memiliki kemiripan karakteristik manajemen haji dengan Indonesia, di mana Nigeria dan Indonesia masuk dalam 10 besar negara peserta haji terbanyak di dunia. Dengan kemiripan tersebut, NAHCON banyak bertukar ilmu dengan Kementerian Agama dan BPKH RI dalam hal manajemen haji," terang Hilman.
Baca juga: BPKH Kedepankan Enam Prinsip dalam Mengelola Dana Haji, Transparan Masuk Aspek Penting
Selepas kegiatan, Komisioner Komisi Haji Nigeria, Nura Hassan menyebut adanya potensi kerja sama dengan Indonesia yang menjanjikan.
"Potensi kerja sama antara Indonesia dan Nigeria ke depannya sangat menjanjikan. Meskipun pandemi covid-19 belum reda seluruhnya, namun situasi saat ini sudah sangat mendukung terciptanya forum-forum diskusi antarnegara, yang juga dapat melibatkan Arab Saudi sebagai regulator haji," kata Nura Hassan.
Adapun rombongan Komisi Haji Nigeria turut dijadwalkan hadir dalam Konferensi Haji Internasional yang digelar pada 7 Oktober 2021 secara hybrid di Jakarta Convention Center.