Muncul 6 Petisi Terkait Tragedi Kanjuruhan, Stop Gas Air Mata hingga Iwan Bule Mundur dari PSSI
Muncul 6 petisi di Change.org soal Tragedi Kanjuruhan di antaranya Stop Gas Air Mata hingga Iwan Bule Mundur dari PSSI.
Penulis: Theresia Felisiani
Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan
Serahkan investigasi kepada Kemenpora / KONI selaku organ pemerintah dan penegak hukum dan FIFA untuk membuat investigasi atau langkah yang diperlukan.
Tragedi Kanjuruhan jadi tamparan keras untuk kita bahwa ada hal krusial yang jauh lebih penting musti dibenahi dalam pesepakbolaan nasional. Semua pihak yang berkepentingan harus duduk satu meja mencari solusi agar menjadikan sepakbola Indonesia lebih maju dan berkembang, berhentilah mencari pamor dan aspek politis terlebih pasca tragedi ini.
Sepakbola sejatinya menyenangkan, bukan malah merenggang nyawa. Sepakbola seharusnya menghibur, bukan malah meneteskan air mata. Sepakbola seharusnya jadi pemersatu, bukan malah sumber bencana
Salam
Suhari Ete
Baca juga: Ketua Umum PSSI Iwan Bule Tak akan Mundur Karena Tragedi Kanjuruhan, Malah Titip Salam untuk Netizen
2.Tuntut institusi Kepolisian terkait insiden meninggalnya suporter Arema di Kanjuruhan
Petisi tuntutan Kepolisian atas insiden meninggalnya suporter Arema di Kanjuruhan telah ditandatangani lebih dari 3 ribu orang di dunia maya.
Hingga saat ini, Jumat (7/10/2022) tuntutan pada Kepolisian atas insiden meninggalnya suporter Arema di situs Change.org sudah ditandatangani 3.977 orang di dunia maya dan diprediksi bakal menembus 5 ribu.
"3.977 telah menandatangani. Mari kita ke 5.000. Dengan 5.000 tanda tangan, petisi ini akan lebih mudah diliput oleh media lokal," tulis situs Change.org.
Berikut isi petisinya:
Sabtu malam lalu (01/10/2022), Liga 1 BRI mengadakan pertandingan antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim Persebaya dengan score 3-2. Diakhir pertandingan setelah wasit meniup peluit sebagai tanda berakhirnya pertandingan. Beberapa suporter Arema (baca:Aremania) turun ke dalam lapangan untuk memberikan motivasi dan kritik kepada para pemain Arema. Hal tersebut membuat suporter lainnya ikut turun ke lapangan.
Karena begitu banyaknya suporter yang masuk ke lapangan dan membuat suasana menjadi tidak kondusif, aparat kepolisian mulai mengambil tindakan dengan menangkap dan menghajar suporter yang dirasa menjadi provokator. Tidak berhenti sampai disitu, polisi juga menembakan puluhan gas air mata kepada suporter, baik yang ada di lapangan maupun yang ada di tribun penonton. Yang sebenarnya hal tersebut dilarang dalam Undang-Undang FIFA. Hingga pada akhirnya banyak penonton yang berdesak desakan untuk keluar dari stadion.
Namun karena kapasitas pintu stadion yang kecil, banyak suporter yang menjadi korban karena berdesak desakan dan kehabisan nafas. Sekitar ratusan suporter menjadi korban meninggal dan beberapa lainnya luka-luka. Petisi ini dibuat untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak Kepolisian karena telah mengambil langkah yang kurang tepat dan mengakibatkan beberapa suporter meninggal dunia.
Dukung petisi ini jika anda merasa senada dengan kami.