Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijiriah

Inilah sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijiriah, terdapat beberapa pendapat mengenai sejarahnya. Ada pendapat dari Salahuddin al-Ayyubi

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
zoom-in Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijiriah
freepik
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijiriah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah singkat mengenai Maulid Nabi.

Maulid Nabi merupakan hari kelahiran dari Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul Awal.

Pada tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022, besok.

Dikutip dari NU.or.id, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahldatul Ulama (LF PBNU) telah mengikhbarkan 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, (27/9/2022) lalu.

Berdasarkan ikhbar itu, maka Maulid Nabi Muhammad SAW akan jatuh pada 8 Okotber 2022 M.

Baca juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Dalilnya Menurut sebagian Ulama

Lantas bagaimana sejarah dari Maulid Nabi ini?

Sejarah Maulid Nabi

BERITA REKOMENDASI

Maulid ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti 'hari kelahiran'.

Ketika masyarakat membicarakan mengenai Maulid Nabi, berarti itu mengenai perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Didalam tradisi Jawa pun juga terdapat tradisi yang bernama 'Mulud'an yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal.

"Secara substansial Maulid Nabi Muhammad SAW ini sebagai bentuk penghormatan dan kegembiraan, serta upaya mengenal keteladanan Rasullalah SAW sebagai pembawa ajaran Islam, sebagaimana tercantum di dalam Surat Al Ahzab 21" kata dosen UIN Saizu Purwokerto, Mawi Khusni Albar, dikutip dari channel YouTube Tribunnews.com.

Baca juga: Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap dengan Tujuan Memperingatinya

Surat Al Ahzab 21 yang berbunyi: Laqad kana lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā.


Yang memiliki arti, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW juga diakui dan dipuji oleh non muslim.

Sehingga Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Al Amin yang artinya 'orang yang jujur'.

Mawi Khusni juga mengatakan jika ada beberapa versi sejarah mengenai Maulid Nabi.

Ada yang berpendapat, Maulid Nabi Muhammad SAW ini pertama kali muncul pada jaman Salahuddin al-Ayyubi.

Salahuddin al-Ayyubi menganjurkan umatnya untuk memperingati Maulid Nabi guna membangkitkan semangat jihad kaum muslim.

Saat itu Salahuddin al-Ayyubi dan kaum muslin dalam keadaan berperang melawan tentara salib.

Namun, pendapat tersebut menuai pro kontra.

"Ada sebagian kalangan yang menolak jika Salahuddin al-Ayyubi sebagai pelopor Maulid Nabi, karena tidak ditemukan dalam catatan sejarah", imbuh Mawi Khusni.

Selain itu, dalam kitab karya Jalaluddin as-Suyuthi tertulis bahwa pertama kali yang melakukan Maulid Nabi itu Raja Al Muzhaffar.

Raja Al Muzhaffar merupakan penguasa wilayah Irbil (sekarang Irak).

Al Muzhaffar dikenal sebagai raja pemberani, pahlawan, dermawan, dan raja yang sangat adil.

Terdapat juga pendapat lain, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan oleh Al Muiz Lidinillah.

Al Muiz Lidinillah merupakan Khalifah Fatimiyah yang berasal dari Mesir dengan Mazhab Syiah.

Kemudian dari Mazhab Sunni, pertama kali yang mengadakan Maulid Nabi yaitu Syamsud Daulah.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas