Putrinya Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Anggota TNL AL Ini Belum Puas Dengan Penjelasan Panpel
Indhy keduanya menjadi salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan setidaknya 131 orang akibat kerusuhan.
Editor: Hendra Gunawan
Salah satu teman Indhy bercerita, sekurangnya ada 8 gas air mata yang dilontarkan ke arah penonton.
"Apalagi polisi kan sebagai pengayom. Dengan kejadian ini, di mana tugas polisi sebagai pengayom?" ucap Heri.
Hal senada juga diungkapkan Asmungi, ayah korban atas nama Aura Maulidha Fitra Aisyiah (18).
Menurutnya, selama ini hanya unsur pemerintahan dari Kabupaten Tulungagung yang datang ke rumahnya.
Padahal dirinya berharap ada penjelasan dari pihak Arema maupun panitia penyelenggara.
"Selama ini tidak ada penjelasan, apa yang sebenarnya terjadi," keluhnya.
Sebelumnya ada enam suporter yang jadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan asal Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Sempat Jadi Kiper di Arema Footbal Academy, Angger Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan
Korban pertama yang diketahui adalah Faiz al Fikry (18) siswa SMKN 1 Rejotanganwarga, warga Desa Gilang, Kecamatan Ngunut.
Aura Maulidha Fitra Aisyiah (18) siswi SMKN 1 Bandung, warga Desa Suruhanlor, Kecamatan Bandung.
Mohammad Haikal Maulana (18) siswa SMKN 2 Tulungagung, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.
Herlangga Aditama Putra (18) siswa SMAN 1 Kauman, warga Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang.
Indhy Rahma Putri Conciesa (20), asal Desa/Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.
Ahmad Husein Ramadani (16) siswa SMKN 3 Tulungagung, warga Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.
Ada satu korban lain atas nama Jovan Varelono (17) warga Desa Sukorejo Kulon, Kecamatan Kalidawir.