Sekjen PDI Perjuangan: Bung Karno Bercita-cita TNI Bukan Sekadar Alat Pertahanan Negara
Sekjen partai PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan tentara nasional Indonesia (TNI) bukan sekadar alat pertahanan negara
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan tentara nasional Indonesia (TNI) bukan sekadar alat pertahanan negara, tapi memiliki peran penting lainnya.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat menghadiri talk show HUT Ke-77 TNI adalah Kita “Sejarah, Kepeloporan, dan Desain Masa Depan TNI”, yang diadakan partai PDIP, Minggu (9/10/2022).
Dalam acara tersebut, Hasto, menceritakan kisah Presiden Indonesia pertama Soekarno, yang kerap menceritakan cita-citanya terhadap TNI kepada sang putri sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kata Hasto, bung Karno bercita-cita TNI tidak hanya dibangun sebagai kekuatan pertahanan negara, tapi juga memastikan kedaulatan negara.
“TNI ini harus dibangun tidak hanya sebagai kekuatan pertahanan negara, yang membanggakan kita,” ujarnya, Minggu (9/10/2022).
“TNI memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan bangsa, keutuhan wilayah dan kedaulatan negara,” kata Hasto.
Ujar Hasto, bung Karno telah membuat kekuatan angkatan perang Indonesia menjadi angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.
Menurutnya hal itu terlihat ketika TNI diperlukan untuk pembebasan Irian Barat.
Bahkan, Hasto, mengatakan Soekarno berhasil menggunakan kekuatan angkatan perang Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Baca juga: PDI Perjuangan: Selamat HUT ke-77 TNI, Bangun Kekuatan yang Solid, Militan dan Profesional
“Pada masa kepemimpinan bung Krno, TNI betul-betul menjadi pasukan perdamaian yang begitu disegani. Bahkan, jika dibandingkan analisis militer TNI dengan tentara Tiongkok. Kita lebih kuat dalam alutsista,” kata Hasto.