Usut Kronologi Tragedi Kanjuruhan, Polisi Periksa CCTV, TGIPF akan Lakukan Autopsi Jasad Korban
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, untuk mengusut kronologi tewasnya ratusan orang dalam tragedi tersebut dengan memeriksa CCTV
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Polisi menjadwalkan pemeriksaan kepada enam tersangka atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pekan depan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, untuk mengusut kronologi tewasnya ratusan orang dalam tragedi tersebut, sejumlah CCTV di area stadion juga akan diperiksa.
"Kami persiapan untuk pemanggilan para tersangka, akan dilaksanakan pemeriksaan tambahan pada minggu depan."
"(Kami juga akan melakukan) pemeriksaan CCTV, baik yang ada di dalam maupun di sekitar stadion," kata Dedi dikutip dari Kompas Tv, Minggu (9/10/2022).
Sementara itu, tim gabungan independen pencaricari fakta (TGIPF) juga berencana akan melakukan autopsi pada jasad korban yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Autopsi ini dilakukan untuk mencari bukti atas penyebab tewasnya ratusan korban terutama di sekitar pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
TGIPF juga mengajak sejumlah pakar, termasuk pakar bidang kedaruratan, untuk menginvestigasi kematian para korban.
Baca juga: TGIPF Temukan Bukti Penting Tragedi Kanjuruhan, Kini Kumpulkan Keterangan Penggunaan Gas Air Mata
"Jadi intinya kami adalah ingin mencari sebanyak mungkin bukti-bukti yang mengarah kepada proses terjadinya kematian, ada rencana autopsi (korban)."
"Karena kita semua tahu, berawal dari kematian inilah kami berusaha untuk bisa mendapatkan data-data."
"Dari data, bukti, fakta dan hasil autopsi inilah nanti yang akan menuju kepada sebuah kesimpulan," kata Anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Doni Monardo.
Klaim Temukan Video Penting
TGIPF mengklaim pihaknya telah menemukan berbagai alat bukti penting yang memberikan gambaran lebih jelas saat tragedi Kanjuruhan terjadi, termasuk CCTV.
Selain itu, video-video yang menggambarkan sejumlah detail kejadian di berbagai titik, juga telah berhasil dikumpulkan.
Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad, menyebut bukti yang didapatkan ini dapat sangat berguna untuk memperkuat analisis terkait tragedi Kanjuruhan.