Sejarah Halloween: Sebelumnya Bernama All Hallows Eve, Dirayakan Setiap 31 Oktober
Simak sejarah halloween dan kostumnya, sebelumnya bernama All Hallows Eve, dirayakan setiap tanggal 31 Oktober.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Daryono
Contoh permainan saat Halloween adalah dengan mengayunkan apel untuk meramal peluang perjodohan, hal ini dilakukan oleh wanita muda pada abad ke-1.
Ritual Halloween yang populer lainnya adalah menatap cermin, orang-orang berharap dapat menangkap visi masa depan mereka dengan melihat ke cermin.
Sejarah Kostum Halloween dan Trick-or-Treating
Saat Halloween, dikatakan bahwa banyak orang berpakaian seperti orang suci dan membacakan lagu atau syair.
Anak-anak juga akan pergi dari pintu rumah satu ke pintu rumah lainnya untuk meminta 'soul cakes', kue yang mirip dengan biskuit.
Soul cakes atau kue jiwa merupakan bagian dari perayaan liburan All Souls' Day yang diperingati tanggal 2 November, yakni hari libur ketiga setelah Halloween.
Namun, pada akhirnya ritual soul cakes menjadi bagian saat malam Halloween karena konsepnya berkembang menjadi trick-or-treating, trik atau mengobati.
Konsep memberikan permen juga identik saat perayaan Halloween di Amerika Serikat pada awal hingga pertengahan 1900-an.
Keluarga akan memberikan suguhan kepada anak-anak dengan harapan agar kebal terhadap lelucon liburan apa pun.
Adapun terkait kostum Halloween juga berevolusi.
Orang iseng muda yang diketahui berasal dari Skotlandia dan Irlandia mempunyai ide untuk berdandan dengan pakaian yang tampak menakutkan saat perayaan Halloween.
Pemakaian kostum tersebut lantas ditiru dan menjadikan kostum Halloween saat ini tampak menakutkan, seram, lucu, dan juga kreatif.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)