Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirut PT LIB Penuhi Panggilan TGIPF: Saya Ikut Berduka, Siap Tanggung Jawab soal Tragedi Kanjuruhan

Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan siap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan saat memenuhi panggilan TGIPF, Selasa (11/10/2022).

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Dirut PT LIB Penuhi Panggilan TGIPF: Saya Ikut Berduka, Siap Tanggung Jawab soal Tragedi Kanjuruhan
Tribunnews/Abdul Majid
Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita bersama dengan Direktur Operasional PT LIB Sudjarno saat memberikan keterangan usai rakor bersama dengan TGIPF di Kemeko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Hadian Lukita mengatakan siap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur PT Liga Indonesia Baru (Dirut PT LIB), Akhmad Hadian Lukita memenuhi panggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Setelah memenuhi panggilan tersebut, Akhmad Hadian mengatakan siap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

"Pernyataan saya bahwa ini sudah menjadi tragedi nasional, tentu kami sangat berduka dengan situasi ini."

"Dan saya harus mempertanggung jawaban apa yang harus saya pertanggung jawabkan," kata Akhmad Hadian dikutip dari tayangan Kompas Tv.

Baca juga: Komnas HAM akan Panggil Direktur PT LIB hingga PSSI Besok Buntut Tragedi Kanjuruhan

Ia mengabarkan, proses hukum terus berjalan.

Akhmad Hadian Lukita berharap kejadian tragedi Kanjuruhan tidak terjadi di kemudian hari.

"Proses masih terus berjalan dan mudah-mudahan bisa segera selesai dan tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini."

Berita Rekomendasi

"Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita semua, seluruh stakeholder sepak bola," jelasnya.

Laga Arema FC dan Persebaya Dinilai High Risk

Sebelumnya, anggota TGIPF, Nugroho Setiawan mengatakan pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tidak layak digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Pasalnya, pertandingan kedua kubu sepak bola ini tergolong memiliki risiko tinggi (high risk).

Selain memiliki jumlah suporter yang banyak, loyalitas suporternya sangat tinggi. 

"Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," kata Nugroho dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: Cerita Anggota TGIPF Kanjuruhan Nugroho Setiawan Saksikan Rekaman Penonton Meregang Nyawa

Menurut Nugroho, untuk pertandingan yang diperkirakan berisiko tinggi, pelaksana harus membuat perhitungan secara rinci.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas