Hasil Investigasi Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Temukan Barang Bukti hingga Video Eksklusif
Berikut beberapa dokumen, barang bukti, dan video yang dimukan Komnas HAM usai menginvestigasi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
![Hasil Investigasi Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan: Temukan Barang Bukti hingga Video Eksklusif](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ngkap-te-v.jpg)
Senjata gas air mata tersebut pun kini tengah dimintakan uji laboratoriumnya.
"Temuan barang bukti bagian dari senjata gas air mata yang saat ini sedang dimintakan uji laboratorium," pungkas Beka.
Baca juga: Mahfud MD: Aksi Lempar Tanggungjawab Tragedi Kanjuruhan Bukti Penyelenggaraan Sepakbola Kacau
Pintu 13 Stadion Ternyata Terbuka Meski Kecil
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, pihaknya mendapat sejumlah temuan penting dari hasil investigasi mereka dalam tragedi di Kanjuruhan Malang, beberapa waktu lalu.
Satu di antara temuan yang penting, menurut Choirul Anam, pihaknya menemukan kondisi pintu stadion ketika itu terbuka.
"Berdasarkan video, kondisi pintu tribun 10,11,12,13, dan 14 terbuka, meski kecil. Namun sekali lagi, pintu itu terbuka sejak awal. Di media sosial kita menemukan banyak video atau informasi yang mengatakan pintu itu, termasuk pintu 13 tertutup. Padahal sesungguhnya pintu itu terbuka," katanya, dalam konferensi pers, Rabu (12/12/2022) siang.
Anam menambahkan, pihaknya juga mendapatkan temuan bahwa suasana di lapangan hingga 20 menit setelah peluit panjang dibunyikan masih kondusif.
"Ada suporter yang turun ke lapangan tapi suasananya masih terkendali. Mereka hanya ingin memberikan semangat kepada pemain, terutama pemain asli Malang. Itu terkonfirmasi," katanya.
Baca juga: Hari Ini Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan
Saling Lempar Tanggung Jawab
Menteri Koordinator Bidang Polhukam yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD mengatakan terjadi lempar tanggung jawab dari sejumlah pihak dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.
Lempar tanggungjawab terjadi antara PSSI, PT LIB, panitia pelaksana (Panpel), dan juga broadcaster yang berlindung di bawah aruran masing-masing.
“Ya itu yang kita rasakan sekarang ada saling lempar tanggung jawab. Kata PSSI bilangnya sudah ke LIB. Dari LIB sudah ke Pansel. Kemudian Pansel juga macam-macam lah. Kemudian broadcast juga sama saling lempar, semua berlindung di aturan formal masing-masing,” kata Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (12/10/2022).
Mahfud mengatakan, aturan formal yang ada di setiap lembaga tersebut tidak sesuai dengan aturan substansialnya.
Baca juga: Geramnya Aremania Dengar Pernyataan Polri soal Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Kebenaran substansial itulah yang akan diungkap oleh TGIPF.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.