Ferdy Sambo Klaim Buat Skenario Tembak Menembak & Pelecehan di Duren Tiga Demi Selamatkan Bharada E
Ferdy Sambo klaim buat skenario tembak menembak dan pelecehan di Duren Tiga demi menyelamatkan Bharada E.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, mengklaim membuat skenario tembak menembak demi menyelamatkan Bharada E.
Soal pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang dilakukan Brigadir J seolah-olah dipindahkan ke Duren Tiga juga demi mendukung skenario tersebut.
Pengacara keluarga Ferdy Sambo, Febri Diansyah, menyebut bahwa peristiwa sebenarnya terjadi di Magelang.
Ferdy Sambo kini membuat pengakuan baru terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang menjeratnya.
Dalam pengakuannya, Ferdy Sambo menyebut bahwa ia hanya memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J bukan menembaknya.
Karena panik, Sambo kemudian mengambil senjata milik Brigadir J untuk menembak ke arah dinding.
Sambo pun merekayasa seolah ada peristiwa tembak menembak.
Baca juga: Kuasa Hukum Bharada E: Kalau Melindungi Anak Buah, Ferdy Sambo Seharusnya Tak Libatkan Siapapun
"Jadi peristiwanya waktu itu mengambil senjata yang ada di pinggang dan kemudian FS menembak ke arah dinding di rumah Duren Tiga seolah-olah ada tembak-menembak," kata Febri saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022), seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.
Febri mengatakan, skenario tersebut dibuat Ferdy Sambo untuk menyelamatkan Bharada E.
"Inilah yang kemudian kita kenal atau kita ketahui dengan skenario tembak-menembak yang tujuannya pada saat itu adalah untuk menyelamatkan RE yang diduga melakukan penembakan sebelumnya," katanya.
Sambo pun juga merekaya seolah kasus pelecehan terjadi di Duren Tiga.
"Peristiwanya sebenarnya terjadi di Magelang (dugaan pelecehan seksual) pada tanggal 7 juli 2022. Tapi seolah-olah dipindahkan lokasinya ke Duren Tiga demi mendukung skenario tembak-menembak," tambah Febri.
Febri Diansyah juga mengungkap soal kondisi Sambo yang panik setelah insiden penembakan.
"FS kemudian panik dan memerintahkan ADC. Jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans," katanya.