Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Kupas Tuntas Soal Obat Ternak, Sepatu dan Tembakan Gas Air Mata
Komnas HAM kupas tuntas soal temuan obat ternak sapi, sepatu berserakan di stadion sampai tembakan gas air mata.
Penulis: Theresia Felisiani
Saat ini kata Anam, keseluruhan cairan itu sudah diserahkan ke Laboratorium Forensik untuk nantinya didalami kandungan serta manfaatnya.
"Ya kalau yang dimaksud teman-teman itu soal yang di kardus dua kardus itu yang sekarang di labfor kami juga menelusurinya," kata Anam.
Temuan Banyak Sepatu Berserakan di Kanjuruhan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapat banyak temuan sepatu usai tragedi Kanjuruhan Malang.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan banyak sisa-sisa bekas lemparan sepatu yang tertinggal di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Kami juga heran kok banyak sepatunya tertinggal di dalam stadion, ternyata itu, lempar pakai sepatu,” kata kata Choirul Anam dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Bersamaan, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebutkan bahwa sepatu yang berserakan itu digunakan untuk dilemparkan ke arah lapangan, yang juga menunjukkan perlawanan kepada aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke arah tribun.
“Senjata untuk melawan sebetulnya. Ketidakberdayaan itu, sehingga sepatu yang dipakai,” kata Beka.
Lebih lanjut Anam mengatakan kekisruhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan disebabkan oleh tembakan gas air mata ke tribun penonton.
“Kami sampai detik ini mengatakan bahwa pemicu dari jatuhnya banyak korban adalah gas air mata. Khususnya gas airmata yang ditembakkan ke tribun,” tuturnya.
Temuan Komnas HAM: Tembakan Gas Air Mata Pertama Kanjuruhan Pukul 22.08 WIB ke Arah Tribune Selatan
Temuan Komisi Nasional Hal Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat tembakan gas air mata pertama kali di Stadion Kanjuruhan terjadi pada pada pukul 22.08 WIB atau sekitar 20 menit setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya selesai.
Dalam konferensi pers pada Rabu (12/10/2022) Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut tembakan pertama tersebut diarahkan kepada penonton di tribun selatan Stadion Kanjuruhan.
Menurut Choirul Anam, hal tersebut berdasarkan penyelidikan dan pemantuan Komnas HAM terhadap Tragedi Kanjuruhan yang dilakukan sejak 2 Oktober 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.