Yenny Wahid Usul Pemerintah Sediakan Beras dengan Satu Harga, Merata di Seluruh Wilayah Indonesia
Yenny Wahid mengusulkan pemerintah agar menyediakan beras dengan satu harga, merata di seluruh Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Organizing Committee (OC) NU Women Festival, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengusulkan pemerintah agar menyediakan beras dengan satu harga, merata di seluruh Indonesia.
Yenny mengungkapkan banyak para perempuan yang mengeluhkan harga beras yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di luar Jawa dan daerah pedalaman, termasuk di belahan timur Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Jamin Harga 9 Bahan Pokok Stabil Meski Beras Cenderung Naik
"Di banyak daerah, apalagi daerah pedalaman apalagi Indonesia Timur, itu berasmya lebih mahal,” ucap Yenny melalui keterangan tertulis, Minggu (16/10/2022).
Wacana ini disampaikan Yenny pada saat Launcing Satgas NU Women PBNU di Graha Pertamina, Jakarta.
Menurut Yenny, jika harga bahan bakar minyak saja bisa satu harga, harusnya beras juga dapat satu harga yang sama dan setara.
"Nah, kalau BBM bisa satu harga, kenapa beras gak bisa? Nah ini kami menyuarakan dari akar rumput kepada pemerintah melalui forum NU Women," kata Yenny.
Dengan beras satu harga, menurutnya, maka makna sila kelima Pancasila dapat tercapai.
"Ini terutama perempuan NU kalau bisa meminta beras 1 harga dari seluruh penjuru Indonesia sehingga ada keadilan sosial disana, lebih terjamin," pungkasnya.
Pada perayaan NU Women Festival ini, Yenny Wahid bersama PBNU juga melaunching satuan tugas (Satgas) NU Women yang memiliki sejumlah misi khusus, diantaranya memperjuangkan perlindungan perempuan dan anak.
Baca juga: Harga Beras Naik, Menteri Perdagangan Diminta Presiden Jokowi Lakukan Stabilisasi Harga
"NU Woman akan fokus pada isu besar, yang pertama penguatan perlindungan perempuan dan anak. Kedua, penanggulangan perubahan iklim yang ketiga pemberdayaan perempuan NU secara ekonomi, sosial, politik maupun keagamaan, "ucap Yenny Wahid saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menambahkan adanya gerakan NU Women ini difokuskan untuk mencegah berkembangnya kekerasan di dunia pendidikan, khususnya kepada perempuan maupun anak-anak.
"Selain itu di bidang ekonomi, dengan wiraswasta di kalangan perempuan NU, termasuk dalam gerakan kesehatan masyarakat yang kita siapkan," kata Yenny.
Lebih lanjut, Gus Yahya menyebut jika satgas ini akan menjadi ujung tombak berbagai macam program untuk kesejahteraan masyarakat.
"Ya, satgas ini akan menjadi ujung tombak. Mereka akan menggalang partisipasi lebih luas perempuan NU, khususnya dan sekaligus menjadi pemandu bagi aktivis perempuan NU ini dalam melibatkan diri, khususnya dalam program yang saya sebutkan," pungkasnya.
Kegiatan ini sendiri dihadiri sejumlah tokoh Nasional. Diantaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.