IDAI Rekomendasikan Penghentian Sementara Penggunaan Paracetamol Sirup untuk Anak
Penghentian obat itu dilakukan sampai berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga saat ini belum menemukan penyebab tunggal terjadinya gangguan ginjal akut misterius pada anak.
Namun, untuk saat ini IDAI mengeluarkan rekomendasi pemerintah untuk menghindari sementara penggunaan obat paracetamol sirup, khususnya pada golongan usia anak.
Imbauan tersebut dilakukan sampai berhasil mengidentifikasi penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal. "Sebagai kewaspadaan dini, maka IDAI mengeluarkan rekomendasi parasetamol sirup ini. Ini kewaspadaan dini saja. Kalau untuk melarang dan menarik obat bukan wewenang kami. Tapi hanya memang sebagai allertness. Bukan sebagai penyebab tunggal," Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat konferensi pers virtual, Selasa(18/10).
Baca juga: 189 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Indonesia, 25 Anak Meninggal di Jakarta
"Ada kecurigaan tentang obat-obatan mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG). Tapi sampai sekarang belum konklusif atau (diketahui) sebab tunggal," tambah Piprim. IDAI pun menegaskan rekomendasi ini bukan berarti parasetamol sudah dipastikan sebagai penyebab tunggal. Namun sebagai bentuk kewaspadaan dini.
Tiga hal pembeda gagal ginjal akut misterius dan gangguan ginjal pada umumnya
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan 152 kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.
Meskipun telah ditemukan sejak Januari 2022, kasus yang disebut misterius ini baru mengalami pelonjakan signifikan pada September 2022.
Setidaknya ada tiga hal yang membuat gangguan ginjal akut misterius ini menjadi tidak biasa.
Sebelumnya, untuk gejala yang dimunculkan oleh gagal ginjal akut misterius, sebenarnya sama dengan gangguan ginjal akut umumnya Selalu dimulai dari jumlah kencingnya yang menurun drastis.
Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak dr Henny Andriani, SpA(K) dalam sesi bincang di YouTube IDAI TV, Senin (17/10/2022).
"Jadi kalau misalnya produksi urine turun, itu berarti fungsi ginjal turun dan rusak sampai 50 persen. Tubuh anak mulai tampak bengkak, napas cepat dan dalam, gangguan elektrolit, kejang karena tekanan darah tinggi. Ditambah kadar natrium yang turun drastis,"ungkapnya, Senin (17/10/2022).
Ia pun mengingatkan jika tubuh sudah tampak bengkak, berarti terhitung telah dan mesti ditangani lebih cepat.
Ada tiga hal yang membedakan gagal ginjal akut misterius pada anak dengan gangguan ginjal pada umumnya.
"Pertama, perjalanan penyakitnya cepat. Kedua, terjadinya gangguan ginjal itu mendadak," kata dr Henny lagi. Ketiga adalah perburukan gejala yang juga cepat.
Hal ini membuat tenaga kesehatan terutama dokter di bidang ginjal menjadikan gangguan ginjal ini menjadi tidak biasa. Lebih lanjut, dr Henny menyampaikan gejala awal yang bisa ditindaklanjuti oleh orangtua untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Pertama, sebelum produksi buang air kecil anak menurun, akan ada tanda seperti demam dan diare. Kedua gangguan kesehatan ini yang paling sering.
Kedua, diare dan demam disertai terkadang disertai gangguan nafas. Misalnya batuk pilek, tapi tetap sebagian besar itu demam dan diare. Baru setelahnya frekuensi air seni yang berkurang dan perbedaan warnanya. "Jika orangtua mencurigai anak mengalami gejala tersebut, segera ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di rumah sakit,"pungkasnya.