Sederet Langkah Pemerintah untuk Sebarkan Pesan G20, Gandeng Maudy Ayunda Hingga Media Internasional
Pemerintah bekerja sama dengan media internasional dan konsultan internasional untuk mengoptimalikan informasi mengenai Presidensi G20 Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pihaknya bekerja sama dengan media internasional dan konsultan internasional untuk mengoptimalikan informasi mengenai Presidensi G20 Indonesia.
Dirinya mengatakan kerja sama iji untuk menyebarluaskan informasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di level global.
"Kominfo bekerja sama dengan media asing untuk penayangan ILM TV dengan Al Jazeera, South China Morning Post, Times Magazine, Bloomberg dan The Economist. Untuk distribusi rilis via Newswire,” ungkap Johnny melalui keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).
Johnny menjelaskan dalam pelaksanaan KTT G20 sebagai puncak rangkaian Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Kominfo membagi peliputan oleh media partner dalam dua kegiatan.
Baca juga: Jaminan Keamanan Jelang KTT G20 di Bali, Seluruh Stakeholder Berkomitmen
Pertama, peliputan kegiatan leaders’ meeting di Candi Ballroom dan social lunch di Apurva oleh Sekretariat Negara.
Kedua, peliputan pada saat kedatangan leaders menjadi tugasnya TVRI, yang kegiatannya terpusat di Lobby Apurva dan kegiatan di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai.
"Sedangkan, untuk peliputan dinner bersama para delegasi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak dilakukan peliputan,” jelas Johnny.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menkominfo juga menyampaikan kinerja Juru Bicara G20 Maudy Ayunda.
Menurutnya, Jubir G20 telah melaksanakan Konferensi Pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, sebanyak 13 kali, dan melakukan dialog di Media Center Kominfo sebanyak 4 kali.
“Terkait Pengenalan dan Diskusi Dengan tim Jubir Presidensi G20 telah dilaksanakan berbagai kegiatan dengan topik pembahasan mengenai Kebudayaan Untuk Bumi Lestari, Perempuan Berdaya Untuk Pemulihan Bersama, Pendidikan Berkualitas Hadapi Dunia Kerja Pascapandemi. Lalu, adapula sebaran konten di Youtube sebanyak 2 kali mengenai Krisis Iklim, dan Tantangan Perempuan di Dunia Kerja," ucap Johnny.
Baca juga: Dukungan Publik Figur Demi Suksesnya KTT G20 di Bali
Kemenkominfo juga meluncurkan G20pedia untuk menyiarkan informasi hal ihwal G20 kepada publik.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong mengemukakan keberadaan G20pedia diperlukan untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang G20.
"Ini penting, karena Indonesia satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk dalam G20. Dengan demikian, negara kita memiliki kesempatan strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pascapandemi Covid-19," jelas Usman Kansong.
Tak kalah pentingnya adalah, dari G20pedia publik mengetahui manfaat Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bagi Indonesia dan juga dunia.
"Sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi, G20 diharapkan bukan sekadar event, namun harus berdampak positif terhadap pemulihan sosial-ekonomi nasional dan bahkan global," ujar Dirjen Usman.
Baca juga: Forum G20 Wadahi Pengembangan UMKM, dari Transformasi Digital hingga Dorong Perluasan Daya Saing
Dengan demikian, G20pedia tersebut juga lebih membumikan istilah-istilah teknis dan teknokratis yang banyak dipergunakan dalam G20 agar lebih dipahami masyarakat.
Melalui G20pedia, masyarakat dapat mencari tahu apa yang dimaksud dengan finance track, sherpa track, working groups, dan istilah-istilah lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.