Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangun Wawasan Kebangsaan, Syamsulrizal Apresiasi Pendekatan Jenderal Dudung ke Kalangan Santri

Ketua DPP PPP, Syamsulrizal, mengapresiasi upaya KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, membangkitkan semangat nasionalisme dan membangun wawasan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bangun Wawasan Kebangsaan, Syamsulrizal Apresiasi Pendekatan Jenderal Dudung ke Kalangan Santri
WARTA KOTA/YULIANTO
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman, merespon permintaan maaf anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon terkait penyataan yang kontroversialnya beberapa waktu lalu di kantor Mabesad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022). Dudung mengatakan TNI AD dengan legowo menerima permintaan maaf politikus PDI Perjuangan tersebut dan menjadikan suatu pelajaran berharga bagi kita semua apabila ingin menyampaikan pendapat harus dilandasi dengan data dan fakta. (Warta Kota/YULIANTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PPP, Syamsulrizal, mengapresiasi upaya KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, membangkitkan semangat nasionalisme dan membangun wawasan kebangsaan kepada masyarakat, termasuk para santri.

“Kami bersyukur Pak Dudung berkenan hadir di pesantren, untuk memberikan semangat kebangsaan dan membangun wawasan kebangsaan, ini adalah sifat dari Jenderal Sudirman sejati,” ujar Syamsulrizal, dalam keterangannya pada Jumat (21/10/2022).

Dia menilai upaya yang dilakukan Jenderal Dudung kepada santri menunjukkan bahwa jenderal bintang empat ini memahami betul tentang sejarah peranan santri dalam kemerdekaan Indonesia.

Sehingga, kata dia, wajar jika Dudung memberikan perhatian serius kepada pesantren dan santri dalam merawat dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

“Tapi, dalam persatuan dan kesatuan Indonesia kita tidak mengedepankan soal agama. Begitu juga soal toleransi dalam menyusun pembukaan UU 45,” kata dia.

Lebih lanjut, Syamsulrizal menambahkan bahwa kehadiran Dudung ke pesantren dan menemui ulama dan santri bukan berarti dia tidak menghormati yang lain.

Berita Rekomendasi

Sebagai pimpinan TNI, Dudung juga pasti memikirkan dan menghormati yang lain karena negara ini terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.

“Jadi kunjungan pak Dudung ke pesantren dalam rangka kekerabatan bersama-sama sebagai pengorhormatan dan memajukan Indonesia. Dengan demikian, para santri perlu juga diundang untuk menjadi TNI. Dan pak Dudung sudah mengupayakan merekrut santri jadi TNI. Bagus itu, perlu itu karena para santri itu juga akan menentukan garis masa depan bangsa. Persatuan dan kesatuan itu paling dikedepankan, jangan terpecah belah,” ujarnya.

Baca juga: Liga Santri 2022: Kasad Dudung Dan Pangdam Jaya Saksikan Laga Semifinal Liga Santri Piala Kasad 2022

Syamsulrizal lantas berharap Jenderal Dudung tidak mendengarkan isu-isu yang mendiskreditkan pesantren.

Sebaliknya, harus dibangun dialog dengan ulama, tokoh masyarakat, dan santri.

“Yang penting kita bangun semangat kebangsaan, semangat nasionalisme para santri,” paparnya.

Dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara, Syamsulrizal meminta Jenderal Dudung merangkul semua kalangan. Sebab, memajukan negara ini ke arah yang lebih baik tidak bisa dibebankan hanya kepada TNI.

“Kalau yang namanya keamanan dan pertahanan negara siapapun warga negaranya, mau Islam, tidak Islam harus memberikan optimalisasi pelayanan semaksimal mungkin untuk mewujudkan pertahanan negara ini. Dan setiap warga negara punya hak melakukan bela negara, itu wajib hukumnya. Jadi semua rakyat wajib menjadi bela negara Indonesia,” tambah Syamsulrizal yang juga Anggota Komisi II DPR ini. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas