Hasil Brand Audit Tunjukkan AMDK sebagai Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Sungai Ciliwung
Tribunnews Bogor dan KPC melaksanakan survei Brand Audit Sampah Plastik di 11 kelurahan Kota Bogor yang dilintasi aliran Sungai Ciliwung sepekan.
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Bardjan
Hasil dari survei brand audit oleh Tribunnews Bogor dan KPC Ciliwung ini sejalan dengan data persampahan di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, gelas plastik (berikut sedotan) dan botol air mineral mendongkrak volume sampah plastik sebesar 11,6 juta ton, atau 17% dari total produksi sampah nasional pada 2021. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari satu dekade sebelumnya.
Di samping itu, produksi AMDK gelas plastik tercatat mencapai 10,4 miliar setiap tahunnya. Hal ini membuat market leader AMDK berkontribusi pada timbulan 5.300 ton sampah gelas plastik per tahun.
Selain gelas plastik, sampah industri AMDK juga berasal dari produksi botol plastik yang mencapai 5,5 miliar botol per tahun.
Bahkan, timbulan sampah botol plastik tercatat mencapai angka 83 ribu ton atau hampir separuh timbulan sampah plastik industri AMDK. Separuh dari timbulan sampah botol ini merupakan sampah dari market leader AMDK.
Upaya Pemkot Bogor tangani sampah plastik
Hasil survei brand audit sampah plastik yang dilakukan Tribunnews Bogor dan tim KPC di Bantaran Sungai Ciliwung Wilayah Kota Bogor turut dipaparkan dalam peringatan hari jadi ke-7 media Tribunnews Bogor, yang dilanjutkan dengan diskusi lingkungan bertema Ciliwung Milik Kita pada hari Selasa (4/10/2022).
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang hadir dalam acara diskusi ini mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya meminimalisir sampah plastik di Kota Bogor.
"Di Bogor sebetulnya sudah ada fondasi kuat yang dilakukan sebelum kepemimpinan saya. Ini pun terus dilakukan terutama oleh pemerintah dengan komunitas. Itu menjadi modal kita,” kata Bima Arya.
Ia melanjutkan, upaya untuk memperkuat fondasi itu terus dilakukan, salah satunya lewat pembentukan Satgas Naturalisasi Ciliwung, yang menjadi tonggak penting untuk mengurangi sampah plastik di Kota Bogor
Untuk memperkuat langkah ini, Pemkot Bogor juga telah menerapkan Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Bogor Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Terbukti, menurut Bima Arya, saat ini, sekitar 1,6 persen sampah plastik berkurang di Kota Bogor.
"Data menunjukan 1,6 persen sekitar 1,2 ton berkurang. Kemudian kita hilirisasi," tambahnya.
Di saat yang bersamaan, Bima Arya tak menyangkal bahwa masih terdapat tantangan dalam pengelolaan sampah di Kota Bogor, mulai dari pemanfaatan sampah hingga kerja sama antar otoritas daerah. Hal ini juga tak terlepas dari wilayah Sungai Ciliwung yang membentang dari Kabupaten Bogor sampai Jakarta.