Soal Rembuk Nasional Suporter, Muhadjir: Pemerintah Hanya Fasilitator
Muhadjir Effendy mengatakan bahwa gagasan rembuk nasional suporter sepakbola muncul dari koordinator wilayah kampus.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa gagasan rembuk nasional suporter sepakbola muncul dari koordinator wilayah kampus.
Pemerintah menurut Muhadjir lalu memfasilitasi gagasan tersebut.
“Setahu saya gagasan itu muncul dari korwil-korwil kampus, itu kan hampir seluruh kampus di Malang punya Korwil, kemudian kita fasilitasi, kemudian ketemulah itu rektor Universitas Brawijaya dan rektor UMM kemudian diputuskan di UMM dan tidak pakai anggaran negara, prakarsa mereka sendiri,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (21/10/2022).
Adapun rencananya Rembuk Suporter Nasional Sepak Bola itu berlangsung di salah satu hotel di perbatasan wilayah Kota dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 23-24 Oktober.
Rembuk nasional tersebut diketahui melalui surat undangan Nomor 247/Und/DEP_V/BDY.03/10/2022, yang diterbitkan Kemenko PMK pada 17 Oktober 2022.
Terkait surat tersebut, Muhadjir mengatakan hanya untuk memfasilitasi saja.
“Itu kita sebagai fasilitator saja tapi sebelumnya inisiatif mereka semua,” katanya.
Pihaknya kata Muhadjir memutuskan untuk menunda acara rembuk nasional tersebut.
Pasalnya belum ada kekompakan diantara para suporter.
Baca juga: Kedepan Akan Ada Sanksi Tegas Kepada Suporter Yang Melanggar Aturan Kata Budiman Dalimunthe
“Ya sementara itu kalau memang masih dipandang belum kompak di antara mereka jangan dilaksanakanlah nanti malah jadi (berantem),” katanya.
Adapun acara Rembuk Nasional Suporter Sepak Bola turut mengundang para pentolan suporter.
Acara Rembuk Nasional Suporter Indonesia diadakan seusai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan banyak suporter beberapa waktu yang lalu.