Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Ganjar Tergesa-gesa Tiba di Kantor DPP PDIP, Minta Maaf ke Hasto Karena Terlambat 2 Menit

Ganjar Pranowo tampak tergesa-gesa saat tiba di kantor DPP PDIP. Bahkan ia meminta maaf kepada Hasto Kristiyanto karena terlambat 2 menit.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Saat Ganjar Tergesa-gesa Tiba di Kantor DPP PDIP, Minta Maaf ke Hasto Karena Terlambat 2 Menit
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak tergesa-gesa saat tiba di kantor DPP PDIP, Senin (24/10/2022) sore. Bahkan ia meminta maaf kepada Hasto Kristiyanto karena terlambat 2 menit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memenuhi panggilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP).

Pantauan Tribunnews.com, Ganjar tiba di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2022) sekira pukul 15.58 WIB.

Ganjar Pranowo tiba di kantor PDIP menggunakan mobil Toyota Prado hitam dengan nomor polisi B 1674 RFQ.

Setibanya di kantor DPP PDIP, awak media sempat menyapa Ganjar.

Ganjar pun membalas sapaan wartawan dengan melambaikan tangan.

Baca juga: Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo 31,6 Persen, Ganjar 19,3 Persen dan Anies Baswedan 11,5 Persen

Kader PDIP itu mengenakan seragam partai tangan panjang dipadu celana panjang berwarna hitam.

BERITA REKOMENDASI

Ganjar mengenakan kemeja PDIP berwarna merah, berlogokan banteng moncong putih di bagian kiri serta tulisan "Ganjar" terpampang di sisi kanan dada.

Ganjar kemudian bergegas masuk gedung DPP PDIP, yang pernah menjadi lokasi peristiwa 27 Juli 1996 atau Kerusuhan 27 Juli 1996, yang dikenal dengan sebutan Kudatuli.

Baca juga: Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo Berharap Ganjar Pranowo Dapat Rekomendasi Usai ke Jakarta

Dalam sebuah video yang diterima Tribunnews.com, setelah turun dari mobil dan masuk ke gedung, Ganjar tampak tergesa-gesa berjalan menyusuri lorong gedung.

Ia terlihat berjalan cepat.

Ia lalu menuju ruangan bertulis Ruang Rapat II gedung DPP PDIP.

Dia mengetok dan membuka pintu.

Baca juga: Sekjen PDIP Sebut Partai Tidak Digerakkan Ambisi Orang Per Orang, Ganjar Pranowo Mengangguk 1 Kali

Saat melongok ke dalam, di ruangan tersebut sudah menunggu dua sosok laki-laki, yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristyanto, dan Ketua DPP Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

Keduanya duduk menghadap ke pintu.

Setibanya di ruangan tersebut, Ganjar langsung menyalami Hasto dan Komarudin.

"Wah telat hampir dua menit ini, mohon maaf,“ kata Ganjar.

Hasto pun melihat jam tangannya lalu mengatakan orang nomor satu di Jawa Tengah itu tidak terlambat tiba.

"Oh belum, belum kok. Ini masih jam 4 kurang 1 (15:59 WIB, Red),” kata Hasto.

Menyodorkan segelas air mineral, Hasto menanyakan kesehatan Ganjar.

Ganjar tersenyum sembari membetulkan seragam partai yang dikenakannya.

"Alhamdulillah sehat," ucap Ganjar.

Berdasarkan dokumen yang beredar di kalang pers, DPP PDIP menerbitkan surat bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 terbit 21 Oktober 2024. Surat ditujukan kepada Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa tengah, perihal undangan klarifikasi.

“Bersama ini DPP PDIP Perjuangan mengundang Bapak H Ganjar Pranowo SH MIP untuk wajib hadir pada hari/tanggal Senin, 24 Oktober 2024, waktu pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di kantor DPP PDI Perjuangan,” demikian isi surat DPP PDIP yang ditandatangani Komarudin Watubun selaku ketua, dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Dikenai Sanksi

Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun mengatakan DPP PDIP menjatuhkan sanksi berupa teguran lisan terhadap Ganjar atas pernyataannya siap calon presiden (capres) 2024.

"Jatuhkan sanksi teguran lisan kepada Ganjar sebagai kader," kata Komaruddin Watubun di kantor DPP PDIP.

Baca juga: Gelar Rakorwil, DPW PPP Kalimantan Selatan Putuskan Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

Komaruddin mengatakan pernyataan Ganjar menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat.

"Meskipun tidak melanggar, tapi pernyataan ini menimbulkan multitafsir kepada publik," ujarnya.

Pekan lalu, dalam wawancara stasiun televisi swasta, Ganjar menyatakan,

Komaruddin menegaskan penegakan sanksi terhadap kader PDIP tak pandang bulu, termasuk soal Dewan Kolonel.

"Sama seperti jatuhkan sanksi pada teman-teman yang menamakan diri seperti Dewan Kolonel," ungkap dia.

Menyatakan Siap Capres

Sebelumnya, Ganjar mengatakan demi kepentingan bangsa dan negara dirinya siap menjadi capres.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam wawancara dengan televisi swasta pada Selasa (18/10/2022) malam.

Mulanya, Ganjar mengawali peryataannya, dengan menjelaskan posisi dirinya di dalam dunia politik. Apalagi, dirinya merupakan kader PDIP.

Dalam konteks pencapresan, Ganjar melihat ada dua realitas.

“Saya itu anggota partai tentu saya melihat ada dua realitas. Pertama saya anggota partai dan ada proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua ada realitas sosial, realitas survei yang memang itu ada,” kata Ganjar.

Untuk itu, Ganjar mengatakan akan memberikan kesempatan untuk para partai menentukan dan berkomunikasi. Hal itu dilakukan, kata Ganjar, demi mengambil keputusan yang terbaik.

Baca juga: Tiba di Kantor DPP PDIP, Ganjar Pranowo Lambaikan Tangan Lalu Acungkan Jempol

Ganjar pun kemudian bercerita soal rekam jejaknya di dunia politik.

Ia mengungkap dirinya sudah berada di dunia politik sejak 1992. Bahkan, Ganjar mengaku sudah menjadi anggota partai pimpinan Megawati Soekarnoputri sejak masih bernama PDI.

Ganjar pun menyebut bahwa dalam konteks kepentingan bangsa dan negara, dirinya siap menjadi capres.

“Maka kalau kita bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap?" ucap Ganjar.

"Ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap pada hal itu,” sambungnya.

Ganjar menambahkan bangsa ini tidak bisa diurus oleh satu pihak saja. Dia berkata butuh kolaborasi antar pihak, khususnya partai. Sebab, banyak persoalan yang membutuhkan pemikiran banyak pihak.

Ia pun mencontohkan tantangan bangsa Indonesia ke depan yang perlu dihadapi dengan serius, antara lain persoalan ekonomi, pangan, dan energi.

"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian. Ada banyak multidimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," ujarnya.

Lebih dari itu, Ganjar menyampaikan deklarasi dirinya sebagai capres tergantung keputusan partai.

"Yang mendeklarasikan adalah partai-partai itu. Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya," terangnya.

"Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang tidak siap," kata Ganjar kembali menegaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas