Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsjad Rasjid Gelar Pertemuan dengan PM Palestina Bahas Peningkatan Kerjasama Dagang

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia meyakini hubungan dagang antara Indonesia dan Palestina masih bisa ditingkatkan lagi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Arsjad Rasjid Gelar Pertemuan dengan PM Palestina Bahas Peningkatan Kerjasama Dagang
Istimewa
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid saat berpidato 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia meyakini hubungan dagang antara Indonesia dan Palestina masih bisa ditingkatkan lagi.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid meyakini hubungan dagang kedua negara dapat ditingkatkan melalui komunikasi yang intens bersama PCCIA (Federation of Palestinian Chambers of Commerce, Industry and Agriculture) dengan fokus pada di bidang teknologi digital, UMKM, pertanian, industri marmer, industri pariwisata rohani dan pengembangan SDM.

"Dukungan yang konsisten dari pemerintah Indonesia terhadap Palestina sejak negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaan, perlu diperluas dengan kerja sama dagang yang sifatnya non blok, inklusif, dan berkelanjutan. Keberpihakan pada nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan merupakan landasan yang kokoh dalam mengimplementasikan kerja sama dagang tersebut," ujar Arsjad Rasjid dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Palestina Mohamad I M Shtayyeh, di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Ketua Umum KADIN Indonesia itu mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi upaya Palestina untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah komplikasi masalah yang sedang dihadapi.

Selain tantangan geopolitik yang belum berakhir, menurutnya pengakuan dunia internasional yang berdampak pada hubungan bilateral, pandemi juga turut mempengaruhi aktivitas ekonomi negara tersebut.

Pada tahun 2021 lalu, Palestina mencatat nilai perdagangan sebesar 1,5 juta dolar AS atau menurun dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 3,6 juta dolar AS karena komplikasi masalah tersebut.

Baca juga: Mohammed Shatayyeh Tidak Ingin Indonesia Jadi Mediator Palestina-Israel, Ini Harapannya

Kendati demikian, menurut Arsjad Rasjid prospek kerjasama bilateral antara Indonesia-Palestina dapat ditingkatkan karena rata-rata lima komoditas besar, antara lain bahan bakar mineral, komoditas pertanian, komoditas makan industri, dan pakan ternak siap saji yang dibutuhkan Palestina saat ini harusnya dapat diserap oleh Indonesia. Sebaliknya, Indonesia dapat meningkatkan permintaan untuk kurma dan minyak zaitun, juga berkembang ke produk lainnya.

BERITA REKOMENDASI

“Kadin akan terus mendorong hubungan yang kuat dan mendukung rakyat Palestina melalui keterlibatan ekonomi yang sifatnya non blok, inklusif, dan berkelanjutan. Perdamaian di Palestina harus terus didorong dan pengembangan ekonomi menjadi salah satu persyaratan kunci untuk mencapai perdamaian tersebut,” ujar Arsjad Rasjid.

Arsjad Rasjid menerangkan selain produk pertanian, prospek lain yang dapat dikembangkan dari kerja sama bilateral tersebut adalah ekonomi digital, industri pariwisata, dan kerja sama pengembangan SDM.

KADIN Indonesia kata dia terus mengikuti pertumbuhan startup di seluruh wilayah Palestina, khususnya di Ramallah. Pertumbuhan digital itu ditopang oleh penduduk usia muda dan lulusan baru sekitar 3.000 orang muda Palestina yang unggul dan siap kerja setiap tahunnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Sementara itu, Ketua Komite Bilateral Indonesia Palestina KADIN Indonesia, Riva Setiawan, dalam kesempatan yang sama menambahkan, Indonesia memiliki kemudahan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Palestina karena telah memiliki pengalaman dan dasar kesepahaman bersama. Sejak 2018, melalui Perpres No 34/2018, Indonesia-Palestina sepakat untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan persaudaraan kedua negara, penguatan kerjasama dagang, dan peningkatan dukungan Indonesia untuk kehidupan sosial dan kemandirian ekonomi Palestina.

Salah satu kesepakatan konkret adalah penghapusan tarif bea masuk produk kurma dan minyak zaitun dari Palestina.

“Fasilitas dagang tersebut telah memberikan daya tarik tersendiri bagi wujud konkret kerja sama dagang kedua belah pihak, dan mudah-mudahan dapat diberlakukan juga untuk produk-produk lain dalam rangka meningkatkan hubungan dagang antara kedua negara,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam catatan US Comtrade, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan bersama Palestina sebesar 8,7 juta dolar AS dalam 20 tahun terakhir.

Nilai ekspor Indonesia ke Palestina sepanjang 20 tahun terakhir mencapai 20,2 juta dolar AS, sedangkan impor sebesar 11,5 juta dolar AS. Hingga Juli 2022, nilai perdagangan kedua negara naik 21,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Riva Setiawan menerangkan, pihaknya mendukung berbagai inisiatif pemerintah Indonesia dalam mengupayakan dan memperjuangkan solusi demi terciptanya stabilitas politik dan meningkatkan kerja sama dagang dengan Palestina.

“Kami berkomitmen mendukung solusi dua negara yang sedang bertingkai dan semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia untuk mempromosikan perdamaian jangka panjang. Perdamaian global tidak hanya soal Rusia-Ukraina dan mengabaikan masalah yang ada di Palestina,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Palestina yang hadir, antara lain asalah Menteri Luar Negeri Palestina Riad N A Malki, Gubernur Otoritas Moneter Palestina Feras A H Milhem, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S M AlShun, dan Presiden FPCCIA Omar M S Hashem.

Sementara itu, KADIN Indonesia diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani, Wakil Ketua Hubungan Internasional, Bernardino Vega, Ketua Komite Tetap Hubungan Timur Tengah dan OKI, Dharma Djojonegoro, dan Ketua Komite Bilateral Indonesia Palestina KADIN Indonesia, Riva Setiawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas