Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022, Bersatu Bangun Bangsa

Berikut tema dari Hari Sumpah Pemuda ke - 94 tahun 2022, ' Bersatu Bangun Bangsa'. Lahirnya SUmpah Pemuda ini setelah dilakukan Kongres tiga kali

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Tema Hari Sumpah Pemuda 2022, Bersatu Bangun Bangsa
Freepik
Tema Hari Sumpah Pemuda ke 94 tahun 2022, Bersatu Bangun Bangsa. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak tema Hari Sumpah Pemuda ke-94 pada artikel ini.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya.

Sumpah Pemuda merupakan gerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan para pemuda dan pemudi rakyat Indonesia.

Para pemuda dan pemudi tersebut menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Diketahui, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini merupakan ke-94 dengan tema 'Bersatu Bangun Bangsa'.

Tema tersebut tertera dalam Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke - 94 Tahun 2022.

Baca juga: Isi Teks Sumpah Pemuda dan Sejarahnya, Berawal dari Rumusan Hasil Kongres Pemuda Kedua

Sejarah lahirnya Hari Sumpah Pemuda

Berita Rekomendasi

Lahirnya Sumpah Pemuda ini bermula dari Kongres Pemuda II yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI).

Selain beranggotakan PPPI, Kongres tersebut dihadiri juga oleh organisasi pemuda.

Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Dikutip dari kemdikbud, mereka melaksanakan Kongres tersebut di tiga gedung yang berbeda dengan tiga kali rapat dan menghasilkan Sumpah Pemuda.

  • Rapat I 

Pada rapat pertama ini Soegondo memberi sambutan serta berharap Kongres dapat memperkuat semangat persatuan para pemuda.


Setelah itu, acara selanjutnya diisi oleh Moehammad Jamin dengan menerangkan tentang arti dan hubungan persatuan pemuda

Terdapat lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.

Rapat I ini dilaksanakan di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Baca juga: Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda: WR Supratman, Moh Yamin, hingga Sugondo Djodjopuspito

  • Rapat II 

Pada rapat kedua ini membahas mengenai pendidikan yang dilakukan oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangonsarkoro.

Mereka berdua setuju jika anak harus mendapat pendidikan kebangsaan dan harus dididik secara demokratis.

Rapat ke II ini digelar di gedung Oost-Java Bioscoop pada Minggu, 28 Oktober 1928.

  • Rapat III

Pada sesi III ini Soenario sebagai pengisi acara dan menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Selain itu, Ramelan menerangkan mengenai gerakan kepanduan tak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional, dan harus dididik sejak dini kedisiplinan dan hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Rapat ke III ini dilaksanakan di gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Sebelum kongres ditutup, didengarkan lagu Indonesia karya Wage Rudolf Supratman dan dilanjutkan dengan mengumumkan hasil Kongres tersebut.

Terdapat juga rumusan Sumpah Setia yang berbunyi:

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas