Densus 88, BNPT dan Polda Metro Keroyok Kasus Perempuan Bersenjata yang Todong Paspampres
Sejumlah lembaga turun tangan telusuri kasus perempuan bersenjata yang menodongkan senjata ke paspampres,terlebih aksi ini terjadi di sekitaran ring 1
Penulis: Theresia Felisiani
Sampai saat ini ia menegaskan tetap menangani peristiwa itu sesuai Standar Opersional Prosedur (SOP) dan akan dilakukan pendalaman secara maksimal.
Polisi Selidiki Asal Usul Kepemilikan Senjata
Polda Metro Jaya tengah mendalami asal usul kepemilikan senjata yang dibawa oleh perempuan bercadar yang sempat ditodongkan ke anggota Paspampres pada saat menorobos Istana Presiden.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menerangkan, senjata jenis FN yang dibawa oleh perempuan tersebut saat ini juga sedang dilakukan penyelidikan oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk uji balistik.
"Apakah senjata itu rakitan atau pabrikan," sebut Fadil di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (25/10/2022).
Ia pun menjelaskan, tengah melakukan pendalaman mengenai kepemilikan senjata tersebut yang dibawa oleh perempuan itu pada saat terobos Istana Presiden.
"Tim sedang melakukan interview pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia terbuka sumber senjata dan sebagainya," kata Fadil.
Browning Hi Power Kaliber 9 mm, Senjata Api yang Dibawa Perempuan Terobos Masuk Istana
Berikut ini informasi mengenai pistol Browning Hi Power kaliber 9 mm, senjata api yang dibawa oleh seorang perempuan saat mencoba masuk ke Istana pada Selasa (25/10/2022).
Perempuan tersebut sempat menodongkan senjata api kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang sedang berjaga.
Diketahui, senjata api yang ditodongkan perempuan tersebut adalah pistol semi automatik, yakni Browning Hi Power kaliber 9 mm.
Dikutip dari browning.com, pistol Browning Hi-Power 9 mm telah diperkenalkan sejak awal abad ke-20.
Pistol Browning Hi Power kaliber 9 mm ini dirancang oleh John M Browning, seorang perancang senjata api asal Amerika Serikat.
Kemudian, setelah John M Browing meninggal, pistol ini disempurnakan kembali oleh Dieudonne SaiveIt.
Dieudonne SaiveIt sendiri merupakan desainer yang bekerja di Fabrique Nationale Herstal atau sering disebut FN Herstal.
Pistol Browning Hi Power kaliber 9 mm menawarkan keseimbangan sempurna antara penanganan, ukuran, dan daya tembak.
Diketahui jenis pistol ini mempunyai kapasitas magasin 13 peluru.
Kapolda Metro Klaim Jakarta Tetap Aman
Terkait hal ini Fadil memastikan peristiwa itu bisa dicegah dan Jakarta tetap dalam keadaan kondusif.
Kapolda meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir.
"Kami akan selalu ada selalu siaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata dia.
Densus 88 Turun Tangan soal Kasus Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Depan Istana
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Densus 88 Antiteror Polri bakal turun tangan dalam kasus wanita yang menodongkan pistol ke Paspampres di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"Nanti dari Kadensus 88 tengah melakukan pendalaman kepada tersangka yang tadi diamankan oleh petugas," kata Agus kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).
Adapun Agus mengatakan Densus 88 bakal mendalami motif dari apa yang dilakukan wanita tersebut.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan pengamanan aparat di sekitar Istana sudah baik.
"Artinya, kesigapan aparat melakukan pengamanan di sekitar Istana cukup baik," ujar Agus.
Telusuri Aktor Lain, BNPT Dalami Motif Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana
Seorang wanita berpistol ditangkap usai mencoba menerobos Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).
Kini, pelaku sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Keamanan Negara Ditrekrimun Polda Metro Jaya.
Terkait kejadian tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data terkait adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme.
“Kami BNPT sesuai tugas pokok dan fungsinya sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (lone wolf)," kata Direktur Pencegahan BNPT, R Ahmad Nurwakhid kepada wartawan.
Dalam penelusuran sementara yang dilakukan, profil pelaku adalah Siti Elina, memang memiliki pemahaman radikal serta pendukung salah satu ormas radikal, HTI, yang telah dibubarkan pemerintah.
Dia juga diketahui sering memposting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya.
“Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," tegas Nurwakhid.
Lebih lanjut, Nurwakhid menegaskan kejadian teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan peristiwa baru.
Peristiwa ini mengingatkan pada ancaman bom di Istana yang terlebih dahulu digagalkan aparat penegak hukum pada tahun 2016 silam.
“Salah satu calon pengantin yang ingin melakukan aksi di Istana terlebih dahulu diamankan oleh Densus 88 yang juga pelakunya adalah perempuan, Dian Yuli Novi dan ada juga Zazkia Aini yang melakukan penyerangan ke Mabes Polri pada tahun 2021," terangnya.
Karena itulah, BNPT memang telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris.
Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.
“Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang trend baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," jelasnya.
Karena itulah, BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian. (tribun network/thf/Tribunnews.com)