Partai Buruh Demo di Kemenkes, Bawa Lima Tuntutan terkait Kasus Gagal Ginjal
Salah satu tuntutuan Partai Buruh ialah meminta pemerintah mengusut tuntas kasus meninggalnya anak-anak akibat gagal ginjal akut.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Buruh beserta seluruh elemen buruh lainnya menggelar demo di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).
Dalam aksi ini mereka menuntut terkait ratusan jiwa yang meninggal akibat kasus gagal ginjal akut.
Baca juga: Pagi Ini Buruh Jabodetabek Demo Kemenkes Desak Dibentuknya Tim Pencari Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut
Dalam aksi hari ini para pendemo membawa lima tuntutuan.
Adapun tuntutuan tersebut ialah meminta pemerintah mengusut tuntas kasus meninggalnya anak-anak akibat gagal ginjal akut.
Kedua, mendesak Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM mengundurkan diri.
Tuntutan yang ketiga adalah mendesak dilakukan investigasi terpadu terhadap industri obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut.
Keempat, bentuk tim pencari fakta nasional.
Kemudian, tuntutan yang terakhir adalah, meminta kejadian ini ditetapkan sebagai KLB gagal ginjal akut.
"Bilamana tuntutan buruh tidak dikabulkan, kami akan melakukan aksi yang lebih besar serentak di 34 provinsi," kata Said Iqbal dalam keterangan, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Pemerintah Percepat Pengadaan Fomepizole untuk Tangani Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Indonesia
Said Iqbal juga merasa industri farmasi turut bermain dalam kasus gagal ginjal akut ini.
Maka dari itu, harus dibentuk tim pencari fakta nasional untuk melakukan investigasi terhadap industri farmasi yang mengeluarkan obat-obatan yang diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal.
Data Kemenkes per 26 Oktober ada 269 Kasus Gagal Ginjal
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril menyampaikan dari total 269 kasus yang tersebar di 27 provinsi dan tercatat per 26 Oktober 2022, DKI Jakarta jadi provinsi dengan total kasus gangguan ginjal akut pada anak terbanyak.
Berdasarkan data Kemenkes, DKI Jakarta memiliki 57 kasus dengan rincian 27 pasien meninggal dunia, 23 sedang dalam perawatan, dan 7 orang telah dinyatakan sembuh.
Tepat di bawah DKI Jakarta, ada Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak terbanyak kedua.
Jawa Barat memiliki total 36 kasus gangguan ginjal akut, dengan rincian 19 meninggal dunia, 14 sedang dalam perawatan dan 3 pasien dinyatakan sembuh.
Syahril menyampaikan dari data per 26 Oktober 2022 yakni 269 kasus gangguan ginjal akut pada anak, sebanyak 73 pasien masih dirawat, 39 dinyatakan sembuh, dan 157 pasien meninggal dunia atau punya tingkat fatality rate 58 persen.
Namun dari tambahan 18 kasus sejak 24 Oktober 2022 lalu yang sebanyak 241 kasus, hanya 3 kasus yang benar-benar merupakan kasus baru. Sedangkan 15 lainnya adalah kasus yang baru dilaporkan yang terjadi sejak akhir September hingga pertengahan Oktober 2022.