Peluncuran dan Diskusi Buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999
Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) yang telah berjuang jauh hari sebelum reformasi tersebut terjadi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Penerbit Buku Kompas telah menerbitkan buku ALDERA – Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang ditulis oleh Tim ALDERA. Penerbit bekerja sama dengan ALDERA dan Universitas Nasional mengadakan peluncuran dan bedah buku pada Jumat, 28 Oktober 2022 pukul 8.00-11.30 di Gedung Cyber Universitas Nasional.
Acara dibuka dengan keynote speaker Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CSFA, CSrA (Anggota VI BPK RI). Pemberi sambutan diberikan oleh Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. (Rektor Universitas Nasional), Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si. (Dekan FISIP UNAS), dan Tri Agung Kristanto (Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas).
Adapun pembicara dalam bedah buku: Nanang Pujalaksana, salah seorang tim penulis dan
dosen FISIP UNAS; S. Indro Tjahyono, aktivis 78 ITB; dan Faisal Basri, ekonom dan
politisi. Moderator bedah buku adalah Dr. Andi Achdian, dosen sosiologi FISIP UNAS.
Acara peluncuran buku ini dilakukan bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda. Seperti kita ketahui, pergerakan kaum muda telah terbukti mempunyai andil dan kontribusi dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kita bisa melihat peristiwa sejarah yang dipelopori oleh kaum muda, seperti Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Kemerdekaan Indonesia, dan banyak peristiwa lainnya. Demikian pula peristiwa
Reformasi 1998, peristiwa sejarah ini pun digerakkan oleh kaum muda, utamanya
mahasiswa.
Salah satu organisasi mahasiswa dalam Reformasi 1998 adalah Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) yang telah berjuang jauh hari sebelum reformasi tersebut terjadi. Keberanian ALDERA saat itu adalah hal yang jarang ada di era Orde Baru yang otoritarianisme.
ALDERA memilih berada di jalur gerakan politik kerakyatan dengan memainkan peranan penting dalam interaksi perlawanan atas Orde Baru. Pilihan bergerak bersama rakyat yang dimulai dengan membangun gerakan-gerakan perlawanan atas perampasan tanah di Jawa Barat, telah membangun soliditas gerakan ini dan menjelma menjadi gerakan politik adiluhung sebagai pengontrol sekaligus penentang langsung kebijakan Soeharto.
Ketika gerakan mahasiswa memuncak di 1998 dan memaksa Soeharto turun dari kekuasaan, isu terpenting menarik massa mahasiswa adalah anti-KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Anti-KKN adalah salah satu representasi kegelisahan dalam semangat zaman yang berhasil membawa jutaan kaum muda yang gelisah dengan masa depannya turun ke jalan di seluruh negeri.
Potret perjuangan ALDERA semasa Orde Baru tersebut terekam dalam buku ini yang diharapkan dapat menjaga semangat kaum muda saat ini untuk tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Buku ini pun memaparkan secara detail dan rinci pergerakan mahasiswa di berbagai daerah semasa zaman Orde Baru hingga awal masa Reformasi.