Sejuta Manfaat dalam Satu Aplikasi Mobile JKN
Zakariya Dzulqarnain (27) adalah salah satu pengguna Aplikasi Mobile JKN, produk layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan untuk mempermudah akses.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dewasa ini pPemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari–hari merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi. Penyedia layanan publik pun berlomba–lomba untuk menyediakan akses terbaik bagi para penggunanya.
Zakariya Dzulqarnain (27) adalah salah satu pengguna Aplikasi Mobile JKN, produk layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan untuk mempermudah akses pesertanya.
“Sejak mengenal Aplikasi Mobile JKN, saya sudah jarang buka dompet ketika berobat. Cukup mengakses ponsel saja. Jadi ketika sewaktu–waktu saya butuh berobat, tidak khawatir lagi, karena cukup menunjukkan KIS Digital di ponsel saya ini saja,” ungkap Izul.
Menurut Izul, bagi pekerja seperti dirinya, kehadiran Aplikasi Mobile JKN sangat membantu, karena terkadang bisa lupa bawa dompet, tetapi tidak pernah lupa membawa gadget.
Beberapa waktu lalu, ia pun mencoba fitur antrean online yang ada didalam aplikasi tersebut dan menurutnya, menu fitur ini sangat membantu pekerja kantoran yang sering dikejar tenggat waktu.
“Jadi tidak perlu lagi datang pagi–pagi sekali ke faskes hanya untuk mengejar nomor terdepan. Setelah mengambil nomor di fitur antrean online, kita juga mendapatkan informasi terbaru tentang antrean yang sedang berjalan. Benar–benar menghemat waktu kita,” tutur Izul.
Izul yang sehari–hari bekerja sebagai pegawai salah satu BUMN di Kota Surabaya ini mengaku telah beberapa kali menggunakan fasilitas layanan kesehatan dari Program JKN. Beberapa waktu lalu ia memeriksakan diri ketika timbul benjolan di lehernya.
“Saat ini saya sudah mendapat rujukan untuk ke rumah sakit, namun saat ini masih menunggu waktu untuk lanjut berobat. Sejauh ini saya dilayani dengan baik dan tidak mengalami kesulitan sedikitpun,” ujar Izul.
Selain dirinya, Izul juga mengungkapkan bahwa ibunya juga sering menggunakan fasilitas layanan kesehatan sebagai Peserta JKN. Hingga saat ini ibunya masih rutin melakukan pemeriksaan untuk kondisi syaraf yang sebelumnya menyebabkan kakinya sulit digerakkan untuk berjalan.
“Alhamdulillah, sejauh ini kondisi ibu saya mengalami perkembangan yang baik. Kami juga tidak pernah merasakan pembedaan layanan antara pasien Peserta JKN dan pasien umum,” tegas Izul.
Sebenarnya dengan Aplikasi Mobile JKN, lanjut Izul, proses berobat akan sangat mudah. Namun bagi mereka yang kurang melek teknologi, tentu ini jadi masalah.
Karenanya, ia berharap BPJS Kesehatan bisa membantu dengan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara penggunaan aplikasi ini.
“Terutama bagi para lansia, rasanya sangat sulit untuk menerima perkembangan zaman berupa penggunaan teknologi seperti Aplikasi Mobile JKN ini. Semoga nanti aplikasi yang luar biasa ini bisa dikembangkan lagi sehingga ada fitur yang memudahkan mereka yang kurang melek teknologi,” tutup Izul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.