Kapolri Minta Hilangkan Budaya 'Setoran' ke Atasan, Pengamat: Akan Muncul Lagi Kalau Sorotan Menurun
Kapolri Jenderal Polisi memerintahkan kepada jajarannya untuk menghilangkan budaya 'setoran' ke atasan demi memperbaiki sistem di Polri.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
![Kapolri Minta Hilangkan Budaya 'Setoran' ke Atasan, Pengamat: Akan Muncul Lagi Kalau Sorotan Menurun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/keterangan-kapolri-terkait-penangkapan-irjen-pol-teddy-minahasa_20221014_174116.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi memerintahkan kepada jajarannya untuk menghilangkan budaya 'setoran' ke atasan demi memperbaiki sistem di Polri.
Terkait itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto larangan itu hanya sebatas narasi dan retorika selama masih disorot publik.
"Bila larangan-larangan itu hanya sekedar narasi atau retorika yang muncul bukan perbaikan tapi malah akan menggerus kewibawaan Kapolri sendiri. Karena praktik-praktik seperti itu akan jalan lagi, kalau sorotan publik menurun," kata Bambang saat dihubungi, Sabtu (30/10/2022).
Menurutnya, ada tiga alasan utama sehingga budaya 'setoran' ini masih menempel di tubuh Polri.
Tiga alasan itu yakni adanya biaya untuk promosi jabatan, biaya pendidikan, hingga gaya hidup yang hedonis para petinggi Polri yang menjadi budaya tersebut masih ada.
"Kalau para petingginya tidak hedonis, tentu tak perlu menerima setoran dari bawahan," tuturnya.
Lebih lanjut, Bambang menilai budaya 'setoran' itu memang merupakan sebuah kebiasaan bagi Korps Bhayangkara tersebut.
Sehingga, ketika ada larangan baik secara lisan maupun aturan tertulis, maka budaya seperti itu akan sulit dihilangkan.
"Soal parah atau tidak itu tentu harus ada perbandingannya. Tapi secara faktual itulah yang terjadi selama ini. Bahkan kalau tidak seperti itu justru dianggap anomali," ucapnya.
Kapolri Minta Budaya Setoran Ditiadakan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstrusikan jajarannya untuk tidak melakukan pemungutan liar (pungli) kepada masyarakat. Instruksi tersebut untuk menghilangkan budaya setoran dari bawahan ke atasan.
Penegasan itu disampaikan Kapolri dalam akun instagram pribadinya @listyosigitprabowo pada Senin (24/10/2022). Karena itu, dia mengingatkan anggotanya tidak ada lagi alasan untuk melakukan pemungutan liar (pungli).
Baca juga: Instruksi Kapolri Kepada Anggotanya, Jenderal Listyo: Jangan Suka Ghosting Laporan Masyarakat!
"Kita kita yang atasan atasan ini juga harus mengurangi hal-hal atau menghilangkan hal-hal yang membuat anggota kemudian memiliki alasan untuk melakukan pungli, karena alasannya untuk melakukan setoran ke atasan ini tolong ditiadakan," kata Sigit.