200 Vial Fomepizole untuk Gangguan Ginjal Akut Segera Didistribusikan ke RS Rujukan se-Indonesia
Kemenkes akan mendistribusikan obat Fomepizole 1,5 ml sesuai yang dibutuhkan kepada seluruh rumah sakit rujukan tingkat provinsi di Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Obat gangguan ginjal akut injeksi, Fomepizole 1,5 ml, dalam bentuk vial telah tiba di Indonesia pada Sabtu (29/10/2022) dini hari.
Sebanyak 200 vial didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia.
Baca juga: Menteri Kesehatan Sebut Tren Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Menurun
Fomepizole akan langsung dikirim ke instalasi Farmasi Pusat.
Obat tersebut keluar langsung dari bandara pukul 2 dini hari pada Sabtu (29/10/2022), setelah melewati proses di bandara.
"Hibah ini dilaksanakan dengan itikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Minggu dalam keterangan resmi, Minggu (30/10/2022).
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan mendistribusikan obat tersebut sesuai yang dibutuhkan kepada seluruh rumah sakit rujukan tingkat provinsi di Indonesia.
"Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien di Indonesia," kata Budi.
Sebelumnya diketahui 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut berangsur membaik kondisinya setelah diberi obat antidotum selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM.
Baca juga: Telisik Unsur Pidana, Polri Butuh 100 Sampel Pasien Korban Obat Sirop Penyebab Gagal Ginjal Akut
Tiga orang anak sudah tidak membutuhkan ventilator dan 1 orang sudah dipulangkan.
Menkes Budi menyebutkan jika obat Fomepizole memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut.
Indonesia telah mendatangkan fomepizol dari Singapura, Australia, dan Jepang.
Saat ini Indonesia juga akan mendatangkan Fomepizole dari Amerika Serikat dan Canada.
"Ini upaya yang kita lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal. Kita akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut," ujarnya.