Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan November 2022 dan Bacaan Niatnya

Berikut adalah jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan November 2022. Artikel ini dilengkapi bacaan niat puasa.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan November 2022 dan Bacaan Niatnya
mos.cms.futurecdn.net
(ILUSTRASI) Berikut adalah jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan November 2022. Artikel ini dilengkapi bacaan niat puasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah tiap bulannya.

Sementara itu, jadwal puasa Ayyamul Bidh bulan November 2022 jatuh pada bulan Jumadil Akhir 1444 H.

Diketahui, puasa Ayyamul Bidh hari pertama di bulan November jatuh pada Senin, 7 November 2022, mendatang.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan November 2022

- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Senin, 7 November 2022/13 Jumadil Akhir 1444 H;

- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Selasa, 8 November 2022/14 Jumadil Akhir 1444 H;

- Puasa Ayyamul Bidh hari ke tiga: Rabu, 9 November 2022/15 Jumadil Akhir 1444 H.

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Manfaat dan Keutamaan Puasa

BERITA REKOMENDASI

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Doa Berbuka Puasa

Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Baca juga: Bacaan Dzikir Hari Sabtu dengan Huruf Arab, Latin dan Terjemahan, Dapat Membaca Al-Matsurat

Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh

1. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).

Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.

2. Laksana Puasa Sepanjang Masa

Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.

Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).

Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).

3. Memenuhi Wasiat Rasulullah

Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."

Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.

Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."

4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).

Bacaan Doa Lainnya

(Tribunnews.com/Widya) (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas