Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjuangan Saiful Belasan Tahun Jalani Cuci Darah 

Saiful Anwar mengaku beruntung pada tahun 2014 pemerintah menghadirkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjamin biaya cuci darah.

Editor: Content Writer
zoom-in Perjuangan Saiful Belasan Tahun Jalani Cuci Darah 
Istimewa
Saiful Anwar mengaku beruntung pada tahun 2014 pemerintah menghadirkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjamin biaya cuci darah. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Bunyi mesin pencuci darah terus terdengar di antara bilik-bilik unit hemodialisis RS Roemani Muhammadiyah Semarang, termasuk milik Saiful Anwar yang saat itu tengah menjalani cuci darah.

Sudah 12 tahun pria itu menjalani cuci darah akibat penyakit gagal ginjal kronis yang dideritanya, bahkan membuatnya sempat depresi. Bagaimana tidak, seperti jatuh tertimpa tangga, ia sakit sekaligus dikeluarkan dari tempat bekerja.

“Jelas bingung, tidak tahu harus mendapatkan biaya dari mana. Padahal untuk sekali cuci darah baik pemeriksaan maupun tindakan butuh biaya cukup banyak,” ucap Saiful mengawali kisahnya, Kamis (22/9/2022). 

Dia menceritakan, pada awalnya dia menjalani tindakan hemodialisis di RS Telogorejo Semarang karena di tempat tinggalnya belum ada rumah sakit yang melayani hemodialisis.

Biaya pribadi yang harus Saiful keluarkan untuk sekali tindakan mencapai Rp 1,5 juta. Berat, tentu saja. Namun, mau tak mau ia membutuhkan tindakan cuci darah tersebut untuk bertahan hidup.

Berjuang dengan uang sendiri tentu sangat melelahkan baginya. Beruntungnya, pada tahun 2014 pemerintah menghadirkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjamin biaya cuci darah. 

“Saya sangat terbantu dengan kehadiran Program JKN karena biaya cuci darah saya terjamin. Badan saya rasanya mudah capek, mual, kram dan tidak nafsu makan kalau ingat jadwal cuci darah, apalagi ditambah memikirkan biayanya. Rasanya semakin tidak nyaman kondisi saya waktu itu, sampai depresi,” katanya. 

Berita Rekomendasi

Sejak terdaftar sebagai peserta JKN, ia rutin menjalani cuci darah di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Menurutnya, tenaga medis dari dokter, perawat, petugas pendaftaran memberikan pelayanan yang baik.

Selain itu, untuk lebih memahami kondisi khusus yang ia miliki, Saiful pun giat mengikuti seminar mengenai gagal ginjal. Berbagai motivasi ia dapatkan dari para penyintas gagal ginjal lainnya. 

Selama menjalani proses cuci darah yang ia jalani dua kali seminggu, Saiful juga menceritakan perjuangannya dalam tulisannya yang berjudul "Gagal Cinta Kronik”. Novel karyanya terinspirasi dari perjalanannya berjuang berdamai dengan kondisi gagal ginjal yang ia derita belasan tahun. 

"Menurut saya, kepesertaan JKN ini mutlak dimiliki setiap orang. Segalanya harus dipersiapkan, karena sebagai manusia tidak mengetahui apa yang nanti terjadi ke depannya. Meskipun tidak sakit, setidaknya iuran yang telah dibayarkan dapat membantu orang-orang yang sakit," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas