Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenag Siapkan Panduan Pembentukan Masjid Hijau Ramah Lingkungan

Kementerian Agama sedang menyiapkan panduan pembentukan komunitas masjid hijau ramah lingkungan atau Eco-Masjid.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kemenag Siapkan Panduan Pembentukan Masjid Hijau Ramah Lingkungan
Britannica
Ilustrasi masjid - Kementerian Agama sedang menyiapkan panduan pembentukan komunitas masjid hijau ramah lingkungan atau Eco-Masjid. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama sedang menyiapkan panduan pembentukan komunitas masjid hijau ramah lingkungan atau Eco-Masjid.

Panduan tersebut meliputi kegiatan penanaman pohon di sekeling masjid, pengaturan ulang penggunaan air wudhu, pengelolaan sampah organik di lingkungan masjid, dan penggunaan tenaga surya pada masjid.

"Gerakan ini merupakan bagian dari kampanye Peduli Bumi yang menginginkan masjid sebagai cerminan rahmatan li alamin," ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi melalui keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

Dirinya menilai kampanye Masjid Hijau di Indonesia masih menjadi isu elitis, belum menjadi gerakan yang masif dan populis.

Padahal, ide masjid ramah lingkungan bukanlah hal baru. Meskipun perubahan iklim bukan menjadi perhatian utama dalam sejarah awal Islam, masjid-masjid di era awal Islam semuanya dapat dianggap sebagai masjid ramah lingkungan.

Islam, kata Zainut, punya alasan yang sangat kuat untuk mendukung upaya penyelesaian masalah lingkungan.

Di samping karena melimpahnya ayat Al-Qur'an yang mengandung aksioma moral tentang pelestarian alam, historisitas Islam di masa awal juga menunjukkan keberpihakan itu.

Berita Rekomendasi

"Masjid Nabawi yang menjadi pusat penyebaran ajaran Islam, misalnya, dibangun Rasulullah dari bahan-bahan lokal yang ramah lingkungan. Seperti yang diungkapkan gerakan global Ummah for Earth, sumber-sumber bangunan masjid Rasulullah itu memenuhi syarat-syarat metode berkelanjutan," jelas Zainut.

Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran, Pj Gubernur DKI Sebut Perbaikan Bakal Berkelanjutan

Saat ini, di beberapa negara juga sudah mulai melakukan kebijakan untuk menerapkan eco-Masjid, eco-friendly atau go green atau Masjid Hijau.

Misalnya di Turki, Maroko, Chicago Amerika Serikat, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Paris-Perancis.

Misalnya di Maroko, kata Zainut, sudah mulai mengarusutamakan agenda proyek “Masjid Hijau”.

Negara itu menginisiasi modifikasi desain panel surya dan LED ke dalam 600-an masjid.

Dengan proyek itu, pada 2030 Maroko menargetkan untuk tidak mengimpor energinya, melainkan memproduksi 52 persen energi yang dihasilkan dengan sumber-sumber tebarukan.

"Bahkan Masjid Jami'a al-Kutubiyya di Marakesh yang dibangun pada abad ke-12, dengan penambahan panel surya, telah menjadi masjid energi-plus atau berhasil menciptakan lebih banyak energi dibandingkan mengonsumsinya," ungkap Zainut.

Baca juga: Polisi Telah Periksa 6 Orang Terkait Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Center

Di Indonesia sendiri sejatinya sudah memiliki percontohan masjid hijau, seperti Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Pondok Indah.

Masjid Istiqlal Jakarta menjadi masjid pertama di dunia yang meraih sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan atau green building.

Selain itu, Masjid Istiqlal diberikan sertifikat EDGE karena telah dilakukan renovasi di beberapa bagian dengan konsep ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas