ANRI Gelar Konferensi Internasional Bandung-Belgrade-Havana, Hadirkan Kembali Semangat KAA 1955
gelaran konferensi internasional bertema Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective dihadirkan untuk memunculkan semangat masa lalu
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto mengatakan bahwa gelaran konferensi internasional bertema Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective dihadirkan untuk memunculkan semangat masa lalu.
Adapun semangat yang ingin dihadirkan dalam konteks tersebut yakni Konferensi Asia-Afrika (KAA) Bandung yang dihelat 1955 silam.
"Konferensi ini dihadiri oleh para ahli dari seluruh negara untuk menggali semangat masa lalu untuk dihidupkan di masa kini," kata Imam di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Kemudian dikatakan Imam bahwa kepemimpinan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tidak terjadi begitu saja.
"Jadi genetik kepemimpinan Indonesia yang kemudian sekarang di wujudkan dalam kepemimpinan G20 itu tidak semata-mata muncul begitu saja. Tetapi memang ada genetik sejak dulu kita itu bagian dari pewaris pimpinan-pimpinan dunia," sambungnya.
Lalu dikatakan Imam bahwa dirinya tidak heran jika bangsa Indonesia menjadi pemimpin.
"Jadi tidak heran kalau memang bangsa kita sekarang memang menjadi bangsa pemimpin," tutupnya.
Gelaran konferensi internasional bertema Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective yang digelar di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Sukses Percepat Layanan secara Digital, Pengelolaan Arsip BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan ANRI
Konferensi ini dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas dan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputi yang turut menyampaikan pidato kebudayaan.
Peserta konferensi lainnya berjumlah 500 orang yang bergabung secara daring dan luring yang berasal dan dalam maupun luar negeri, antara lain terdiri dari arsiparis, pustakawan, konservator, kurator, peneliti, sejarawan, hingga mahasiswa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.